03. Perjodohan.

256 22 15
                                    

Pencet bintang, komen sama follow
Yuuu

'DUARRR'

"E-eh kak raden" Ucap Devi panik.

"Hm" Rakha hanya berdehem

"Heh mal" Ucap devi sembari menyenggol lengan Mala

"Iya iya, pagi om" Ucap Mala terpaksa sembari tersenyum masam

"Ngapain pada ngomongin saya?" Tanya Rakha datar

"S-siapa yang ngomongin om pede banget si" Ucapa Mala santai

"Terus yang kamu bilang 'om' siapa?" Tanya rakha penuh penekanan

"I-itu mah anuu, emm OM AGUSS, om agus tukang cilok di depan" Elak Mala

"Mphh, Sejak kapan lo manggil mang agus jadi om, mal?" Tanya Devi menahan tawa

"S-sejak tadi lah"

"Jelas-jelas tadi kalian menyebut nama saya!" Ucap rakha

"Ihh, itu mah devi ya bukan gue" Elak mala

"Kan gue mah cuma ngasih tau namanya" ucap Devi membela diri

"Kamu saya tunggu di parkiran sepulang sekolah!" Tegas rakha menunjuk Mala

"GAA, ngga mau aku, yang ada nanti di culik sama om"

"Kalo nolak saya bilangin ke papi Rendra bahwa nilai MTK kamu di bawah 50!" Tegas rakha sambil berjalan

"K-kok dia tau nama papi sih? Jangan-jangan rekan bisnis nya?" Batinnya

"Saya itung sampai 5, jika tidak kamu jangan menyesal jika papi kamu tau" Ucap Rakha seraya tersenyum licik.

"1...2...3..." Itung Rakha.

"Iya iya aku mau" Teriak mala terpaksa. Mala kalo sudah menyangkut soal nilai dan papi nya pasti saja nurut, karena selain Mala akan dapat omel dari papi dan mami nya uang rekening Mala juga akan berkurang beberapa digit. Dan entah kenapa hati Mala sangat yakin bahwa Rakha dekat dengan papi nya.

"Good gril" Rakha bergumam.

"JANGAN ADUIN APA-APA KE PAPII" Teriak Mala

***

Jam pelajaran sudah habis dan ini lah yang di tunggu-tunggu oleh murid-murid di sekolah Sandra high school, tapi berbeda dengan Mala dia malah merasakan malas yang luar biasa karna harus bertemu Rakha.

Mala berjalan gontai menuju pintu kelas untuk keluar. Mala sangat malas, sangat-sangat malas apalagi akan bertemu Rakha, om om kalau kata Mala mah

"Lo jadi ketemu ka raden?" Tanya Devi menyusul mala yang tengah berjalan menyusuri koridor.

"Hm" Sahut Mala hanya berdehem. "Oiya, katanya nama dia Rakha, kok lo manggil nya Raden si?" Lanjut Mala

"Namanya Raden rakha, gasalah kan gue manggil raden" Jelas Devi

"Ohh. Ikut sama gue yu devv, gue takut sama tu om om" Pinta Mala kepada Devi

"Sorry Mall gue gabisa, kan lo tau sendiri gue kalo pulang sekolah suka di suruh bantu-bantu di butik nyokap gue, sorry banget ini mahh" Ucap Devi merasa tidak enak.

Fyi, orang tuanya Devi itu emang punya butik gyus, butik yang cukup terkenal dan besar di Jakarta.

"Iyaa gapapa, moga aja tu om om bener temen bokap gue" Harap Mala

"Kata gue mah si pasti temen bokap lo" Yakin Devi. "Lagian dia mah bukan om om Mal, kayanya cuma beda beberapa taun sama kita" Lanjunya

"Hm, yauda gue duluan ke parkiran ya" Pamit Mala

BARA In The Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang