06. Dibatalkan?

228 27 8
                                    

PENCET BINTANG NYA DULU HEIII

Jadi gini setelah kita obrolkan lebih lanjut, kita putuskan untuk membatalkan perjodohan ini." Ucap Rendra.

"HAH?!!" Pekik Mala dan Rakha kaget.

"Kenapa? Ini kan yang kalian mau." Tanya Leon.

Yesss Alhamdulillah ya allah akhirnya di batalin juga -batin Mala.

Alhamdulillah ya Allah ini yang aku tunggu-tunggu -batin Rakha.

Mereka mengumpat dalam hati seraya tersenyum penuh kemenangan.

"Jangan seneng dulu." Tegas Rendra.

Senyum Rakha dan Mala luntur seketika.

"Kalian hanya akan melakukan tunangan, dan pernikahan ada di laksanakan jika pekerjaan di luar negeri kita sudah selesai." Ucap Rendra.

"Kenapa harus tunangan?" Tanya Rakha.

"Kalo ga nikah ya tunangan, apa mau langsung nikah aja?" Tanya Leon.

Rakha menggeleng.

"Saat kita di luar negeri gunakan waktu itu sebaik-baiknya, kita akan berangkat 4 hari lagi, kita di sana sekitar 1 tahun kurang." Ucap Vocke.

"Tapi kan Mi Pi, Mala sebulan lagi kelulusan masa kalian ga akan menghadiri moment yang paling berharga." Ujar Mala lesu.

"Kita usahakan pulang sayang..." Ucap Letta lembut.

"Rakha." Panggil Leon membuyarkan lamunannya.

"Hm" Sahut Rakha dengan wajah yang datar.

"Selama kita disana kamu jagain Mala." Perintah Leon.

"Hm" Lagi-lagi ia hanya berdehem.

"Hm hm, awas aja kalo ga becus, semua aset kamu ayah sita, termasuk perusahaan." Tegas Leon.

"Apa-apaan ini yah? Gimana kalo dia nya yang susah di atur?" Jawab rakha.

"Heh! Apaan banget lo, gue ga susah di atur orang nya." Mala menegur tak suka kepada Rakha.

"Keliatan."

"Dari mananya!?" Tanya Mala sedikit nge gas.

"Tengil nya."

"Dasar musang sok tau, mana ada gue tengil."

"Cape ngomong sama siput."

"Berisik manusia kul-

"Udah-udah, kok malah bertengkar si?" Tegur Letta.

Mala mengerucutkan bibirnya. "Si musang yang duluan"

"Siput sok sok an mau ngelawan musang, mau di terkam?" Ucap Rakha meremehkan.

"Berisik lo!."

"Selama kita disana kalian tinggal satu rumah, tapi beda kamar." Ujar Rendra menengahi pertengkaran mereka.

"Ihhh, gamau papii, gimana kalo Mala di apa-apain sama dia? Gimana kalo Mala di kurung di kamar mandi sama dia? Gimana kalo Mala ga di kasih makan sama dia? Bisa-bisa mati konyol Mala disini." Cerocos Mala.

Rakha mendelik. "Su'udzan lo"

Mereka sedikit terkekeh melihatnya.

"Rakha bukan orang yang kaya gitu sayang." Ucap Letta.

"Siapa tau kan" Jawab Mala.

"Udah gue bilang, jangan suka su'udzan." Ujar Rakha.

"Iya sayang, percaya sama tante, musang ga sejahat itu kok." Ucap Vocke.

BARA In The Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang