04. Ternyata.

255 26 15
                                    

Diperjalanan.....

Rakha melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Rakha memutuskan untuk menggunakan motor karena ia pikir akan lebih cepat sampai jika menggunakan motor. Sepanjang perjalanan Mala dan Rakha tidak membuka pembicaraan.

Langit sudah mulai gelap, awan pun menjatuhkan tetesan air satu persatu ke permukaan bumi.

"Pegangan gua mo ngebut!" Perintah Rakha memecahkan suasana.

"Gausah, gini aja" Sahut Mala.

Rakha berdecak sebal. "Nanti lo jatoh" Ucap Rakha mengingatkan.

Mala mendelik. "Gaakan" Jawab Mala.

"Ckk, terserah lo" Putus Rakha.

Rakha pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karna hujan semakin deras yang membuat Mala reflek memeluk Rakha karna nyaris akan terhuyung ke belakang.

"Astoge!" Pekik Mala kaget.

Rakha memutarkan kedua bola matanya malas. "Kata gue juga apa, kalo di suruh megang ya megang, ngeyel banget si lo." Rakha mengoceh sebal.

"Idih, bilang aja lo modus biar gue meluk lo."

"Ngapain gue modus?"

"Trus kalo ga modus ngapain lo tiba-tiba ngebut?"

"Gue udah bilang di awal klo gue mo ngebut."

"Kapan? Ga denger tuh gue"

"Budeg lo"

"Lo kali." Sarkas Mala tak terima.

"Kapan gue budeg?"

"Kapan-kapan."

"Cape debat sama lo, udah salah tetep aja ga mau ngalah."

"Ga ada di kamus seorang Mala mengalah."

"Terserah lo."

"Hahaha skak lo."

Rakha pun kembali melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, membuat Mala reflek memeluk Rakha karna lagi-lagi nyaris terhuyung ke belakang.

Brumm

"KONTT-, IHH DASAR MUSANGG"

***

Hujan semakin deras setelah menempuh perjalanan selama 15 menit akhirnya Rakha dan Mala sampai di depan rumah Mala. Keadaan Rakha dan Mala saat ini sangat basah kuyup karna tadi Mala yang di ajak berteduh oleh Rakha malah memaksa untuk melanjutkan perjalanan.

Rakha membuka helm nya. "Gara-gara lo sih coba kalo tadi nepi dulu pasti gaakan basah kuyup" Omel nya

"Iya gaakan basah kuyup, tapi yang ada kita nyampe-nyampe malem anjir" Jawab saat sampe di teras

"Udah sono masuk gue mo balik"

"Yakin lo mo balik sekarang? Hujan badai loh ini" Tanya Mala.

"Bodo, gaakan jadi duyung juga kan."

"Oon banget si lo, bukan masalah jadi duyung atau ngga nya pe'ak."

"Terus kenapa?." Tanya Rakha polos.

Mala berdecak sebal. "Cape ngomong sama lo, ga care banget sama badan sendiri"

"Jadi lo care sama gua?."

"Ngga!, apaansi geer lo."

"Yauda gue pulang dulu"

Tiba-tiba ada kilauan lampu dan suara klakson mobil dari arah gerbang.

Pim pim

"Itu mobil Papi"

Letta dan Rendra keluar dari mobil menggunakan payung jadi mereka tidak ter lalu kelihatan basah.

BARA In The Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang