♚♕ 06 • Reflection♕♚

365 30 96
                                    

Katakan itu pada dunia gelapmu. Setitik merah yang menetes hanya akan menghancurkan warna-warna yang indah. Sentuh lubuk hatimu dan katakan bahwa kau bukanlah aku.

~ Taufan Windara Anantha ~

~ Taufan Windara Anantha ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♚♕

TAK!

TAK!


TIK!

TOK!

TIK!

70 menit sudah berlalu sejak dimulainya permainan. Pion dari keduanya kini hanya tersisa sebagian saja. 20 menit lagi permainan akan dinyatakan selesai apabila tidak ada checkmate sama sekali dan poin akan dihitung dari banyaknya pion yang diperoleh.

Suasana saat ini terasa sangat menegangkan dan menyeramkan. bahkan lebih seram daripada saat menonton film horror.

GULP!

Tegukan ludah bahkan bisa terdengar jelas. Permainan kehidupan ini, benar-benar akan menentukan hidup setiap penghuni ke depannya. Mereka hanya bisa berharap Hali dapat memenangkan ini secara mutlak.

"Bagaimana pendapatmu Blizz? bukankah ini sangat menyenangkan? Tatapan Kak Thorn ...  pada Kak Hali penuh kobaran api, aku menyukai itu," ujar Nova memecah keheningan antara mereka.

Blizzard mendecih. Netranya menatap Nova sekilas. "Kau gila! Kenapa kau begitu terobsesi pada maniak itu? Hidup kita ... berada dalam genggamannya."

Nova mencebik. Jawaban Blizzard sungguh menyebalkan. Sedangkan Blizzard sendiri menatap datar pada kedua pemain. Entah apakah ini hanya perasaannya semata, sejak tadi ia memperhitungkan setiap langkah pion Hali, ada sebuah perasaan janggal akan setiap taktik yang dilontarkannya. Tidak! Ia tidak meragukan kemampuan seniornya itu, tetapi entah mengapa dalam dirinya berkata bahwa permainan ini hanya akan sia-sia.

Ia tidak bisa meragukan penggalan-penggalan itu. Ia harus yakin akan keberhasilan sang senior untuk sekarang, mengingat beberapa kali kemenangan yang telah ia raih dengan susah payah beberapa tahun silam.

"Kau merasakannya, Blizz?" ujar pelan Ice tiba-tiba dengan tetap menatap permainan keduanya.

Blizzard melirik Ice yang masih berlutut dengan tangan terikat di belakang tubuhnya. Sorot nya begitu dingin, tetapi juga hangat secara bersamaan saat menatap keduanya.

"Merasakan apa?" tanya Blizzard pada akhirnya.

"Permainan ini akan berakhir secara abu-abu." sahut Gamma yang berdiri di sebelah Ice.

"Apa maksudmu?" Blizzard bertanya dengan raut bingung. Apa ini? seperti ada yang disembunyikan oleh teman-temannya.

"Jika dilihat dengan seksama, pola gerakan pion Kak Thorn ... hanya melangkah dengan taktik yang asal," tukas Beliung menanggapi.

SWEET MASK TRICK [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang