04. Lurus atau belok?

2K 86 24
                                    

Abim yang tiba tiba mencium Raden jelas membuat Raden terkejut. Ia tak menyangka jika Abim akan menciumnya secara tiba-tiba. Raden pun berusaha untuk mendorong tubuh Abim itu namun tenaganya sudah terkuras setelah masturbasi tadi. Beberapa menit berlalu, Abim pun melepaskan ciumannya pada bibir Raden.

"Bim lepas Bim..." Ucap Raden.

"Gua suka sama lo Raden." Balas Abim.

Raden tidak terkejut karena ia jelas mengetahui hal tersebut.

"Gua laki Bim..." Lanjut Raden.

"Gua gak peduli, gua udah suka sama lo dari lama." Balas Abim.

Abim lalu melihat ke arah kontol Raden yang masih setengah tegang sehabis masturbasi tadi, namun Raden berusaha untuk menutupinya dengan kedua tangannya. Abim lalu kembali menatap mata Raden, perlahan ia mendekatkan kembali kepalanya hingga bibir mereka kembali bersentuhan.

Kali ini Raden tidak menolak namun masih canggung, salah satu tangan Abim mulai menggerayangi tubuh Raden. Tangannya mulai masuk ke dalam kaos yang Raden pakai, mengelus perut kotak-kotak Raden hingga naik ke dada bidangnya. Jari-jarinya mulai bermain pada salah satu puting susu Raden, Abim pelintir puting tersebut hingga membuat Raden membuka mulutnya sedikit.

Langsung saja Abim mulai memasukkan lidahnya ke dalam mulut Raden, kini  mereka mulai beradu lidah di dalam sana. Beberapa menit Raden terbawa suasana, namun ia kembali mendorong tubuh Abim sekuat tenaga hingga ciuman mereka terlepas.

"Bim, gua bukan gay." Ucap Raden.

"Lu tadi nikmatin yang gua lakuin kan?" Balas Abim.

"G-gua... Gua masih bingung bim." Lanjut Raden.

"Kalo gitu biarin gua bantu lu dapetin jawaban lu." Ucap Abim.

Abim lalu mendekat dan kali ini salah satu tangannya menggenggam kontol Raden yang perlahan mulai tegang kembali akibat ciumannya tadi bersama Abim. Sambil mengocok pelan kontol Raden, Abim menciumi bagian leher Raden hingga membuatnya sedikit kegelian.

"Ahh... Bim geli..." Ucap Raden.

"Udah nikmatin aja den, merem aja, kalo masih bingung, bayangin gua cewek." Suruh Abim.

Raden pun menurut dan memejamkan matanya, ia berusaha membayangkan bahwa yang tengah mengocok kontolnya itu adalah seorang perempuan. Namun ada satu hal yang menggangu bayangan Raden.

Gede banget sial, akhirnya gua bisa nyium sama megang kontol lu Raden...

Itu adalah isi pikiran Abim yang Raden dengar, benar-benar membuat Raden tak bisa membayangkan seorang perempuan sedikitpun.

Raden wangi banget, kontolnya juga wangi kayaknya...

Lagi-lagi Raden mendengar isi pikiran Abim, ia bingung dengan kemampuannya itu, ketika tidak dibutuhkan seperti ini ia malah bisa mendengar isi pikiran orang lain.

Abim mulai mempercepat gerakan mengocoknya namun Raden sepertinya masih agak sensitif karena belum lama ia baru keluar.

"B-bim udahan aja lah, gua baru keluar tadi..." Pinta Raden namun sepertinya tak ada tanda hijau di mata Abim.

Abim tiba-tiba berjongkok di depan kontolnya itu lalu mulai menjilatnya mulai dari buah zakarnya itu dilanjutkan ke batangnya dan berakhir di kepala kontolnya. Raden tentu merasa geli namun disatu sisi ia agak menikmatinya. Raden hingga terpejam dan mendongak ke atas.

Abim yang melihat itu lalu langsung saja melahap kontol Raden, cukup besar sehingga tak langsung masuk semua ke dalam mulutnya. Lidahnya pun ikut bermain di dalam sana, lubang kencingnya ia jilati membuat rasa geli bagi Raden.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RADEN | BXBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang