BAB 21

1.5K 139 18
                                    

---- LOVE IS DANGEROUS ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---- LOVE IS DANGEROUS ----

***

"Tuan Muda Sean kembali!"

Sambutan keras dari pelayan menyentak Aaroon Kwok dari pikirannya. Ia bergegas keluar dari ruang kerjanya dengan diikuti oleh Siwun.

Dari belakang, Siwun diam-diam menghela napas lega mendengar bahwa Xiao Zhan telah kembali. Karena ia tidak bisa membayangkan bagaimana murkanya Paman Aaroon jika mengetahui Xiao Zhan menghilang.

Jantung Aaron Kwok berdetak keras, kabar tentang hilangnya Xiao Zhan setelah tragedi penembakannya, sempat membuatnya meradang. Ia hampir saja membunuh siapa saja yang berada di tempat kejadian. Ia mempercepat langkah kakinya, ia ingin memastikan bahwa putranya benar-benar masih hidup.

Langkahnya terhenti ketika berada di ruang tamu, sosok yang dikhawatirkan tengah berdiri memungguninya.

"Sean."

Xiao Zhan berbalik saat mendengar namanya dipanggil, ia tersenyum samar menatap sang ayah. "Ayah."

Aaron Kwok berjalan mendekat, memeriksa keadaan Xiao Zhan sebelum akhirnya memeluk pria itu dengan erat. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan suara tercekat. "Aku melihatmu tertembak, Sean."

"Aku baik-baik saja, Ayah. Aku memakai jaket anti peluru," jelas Zhan.

"Tapi---" Siwon menginterupsi. "Aku melihat ada darah," katanya saat mengingat dada Xiao Zhan berdarah waktu terkena tembakan.

Mendengar itu, Aaron Kwok segera melepaskan pelukannya lalu kembali memeriksa tubuh Zhan. Ia melihat adanya noda merah di kemeja putranya. "Sean?"

Xiao Zhan kembali tersenyum. "Sudah kubilang aku tidak apa-apa, Ayah. Aku memakai jaket anti peluru. Dan darah ini, adalah darah palsu."

"Palsu?" Suara Aaron Kwok terdengar tak percaya.

Dan untuk membuktikan bahwa dirinya baik-baik saja, Xiao Zhan membuka kancing kemejanya lalu menyibaknya. Bekas jahitan di dada membuat Aaron Kwok bernapas lega. Putranya selamat.

"Kau sudah mempersiapkan semuanya."

Xiao Zhan kembali mengancingkan kemejanya. "Sudah seharusnya kita harus bisa menjaga diri, bukan, Ayah?"

Aaron Kwok menghela napas panjang. Untuk kesekian kalinya ia merasa bangga pada putranya. "Kau milikku satu-satunya, Nak. Aku akan membunuh siapa pun yang telah menyakitimu," ujarnya. Dan sampai detik ini ia masih ingin membunuh polisi muda yang hampir membuat putranya meninggal.

Xiao Zhan hanya mengedikkan pundak tak acuh. "Aku lelah, aku ingin istirahat," katanya seraya melenggang pergi menuju ke kamarnya.

Siwon menatap kepergian Xiao Zhan dengan tatapan sendu. Hubungan mereka berdua sudah tidak bisa terselamatkan lagi, dan hal itu membuatnya sedih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Is Dangerous (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang