Chapter 1

363 29 2
                                    

"Ahh, hunghh."

"Enghh, Jenh- haah."

Suara suara itu terdengar dari ruangan tempat mengganti seragam dengan baju renang yang berada di gedung olahraga.

"Jen pelan pelan, ohh!"

Satu dari dua anak Adam yang berada di ruangan sepi itu tengah berjongkok, mengurut kaki temannya yang terkilir.

"Makanya tadi jangan lari lari, aku udah bilang nanti jatuh masih aja ngga kamu dengar." Katanya menatap pemuda manis itu— Jaemin dengan tangan yang masih mengurut kakinya.

Jaemin mempoutkan bibirnya melihat ekspresi Jeno yang tampak kesal walaupun nada bicaranya tetap lembut.

"Aku kan ngga tau di lantai koridor ada kulit pisang."

Tidak memperdulikan alasan yang Jaemin berikan, Jeno membopong Jaemin keluar ruangan karena dia ngotot ingin mengikuti pelajaran pertama, kelas renang.

Padahal sesampainya dia disana, dia cuma bisa duduk dan mengamati yang lain melakukan gerakan gerakan yang diarahkan guru mereka.

Bosen, Jaemin bosen banget.

Akhirnya dia ngide mau duduk di pinggiran kolam sambil nyelupin setengah kakinya.

Jaemin berjalan dengan perlahan tapi pasti menuju kearah yang sekiranya cocok untuk dia duduk. Tapi saat mau duduk dia ngga sengaja diseruduk temannya, membuatnya oleng dan jatuh kedalam kolam.

Sebenarnya Jaemin bisa berenang, tapikan kakinya keseleo jadinya dia cuma bisa bertahan semampunya. Tapi ya, namanya kakinya udah nyut nyutan dari tadi dan dia ngga bisa nahan, akhirnya dia tenggelam dan pingsan.

Semua orang mengetahui dan melihat kejadian itu, namun tidak ada satupun yang bergerak untuk menolong Jaemin. Jeno yang melihat itu dari sisi sebrang  kolam langsung menyelam dan berenang secepatnya menuju dasar kolam tempat Jaemin berada.

Jeno membawa Jaemin ke permukaan, membaringkannya dipinggir kolam. Dia mulai melakukan CPR pada Jaemin.

Siapa yang tidak teriak melihat pemandangan itu? Terutama para fujoshi dan fudanshi yang teriakannya paling kencang.

Tak memperdulikan teriakan itu, Jeno terus melakukan CPR hingga Jaemin terbatuk mengeluarkan air kolam yang tertelan.

Jaemin mendudukkan dirinya dibantu oleh Jeno. Hidungnya memerah dan matanya berkaca kaca.

Jeno refleks memeluk Jaemin, mengusap punggungnya sayang.
Jaemin menangis. Sementara Jeno menggendong tubuh Jaemin ala koala.

Lagi lagi suara teriakan terdengar, namun makin keras.

.

Jeno mendudukkan tubuh Jaemin di ranjang UKS dengan perlahan. Dia mengusap air mata itu dengan lembut.

"Sakit ya? Maaf ya, aku ngga bisa jaga kamu." Jeno menempelkan kening mereka.

Suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi mereka. Seorang pemuda dengan raut khawatir masuk, langsung memeluk Jaemin dan menyingkirkan Jeno.

Rupanya itu Haechan, sahabat dekat Jaemin yang khawatir dan langsung datang bersama pacarnya.

"Kok bisa jatuh sih Na?! Bikin khawatir aja deh, ceroboh banget!" Omel Haechan. Tapi dia tetap memeluk Jaemin yang menangis sesugukan.

Mark, pacar Haechan menepuk pelan bahu Jeno yang terdiam melihat Jaemin menangis. "Kok bisa jatuh sih Jen?"

"Kesenggol Yeonjun kak." Jawab Jeno lemas. Ngga bisa dia tuh liat Jaemin nangis, rasanya mau dia bekep trus nenangin Jaemin.

ー Ship ★Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang