17. Kacau

304 18 0
                                    

Di dalam kelas TSM2 kini penuh dengan aura mencekam yang disebab kan oleh Alezra yang sedari masuk membuat seluruh teman teman sekelas nya enggan untuk bertanya apalagi setelah melihat tatapan tajam miliknya yang membuat mereka takut untuk mendekat.

Meskipun mereka laki laki namun mereka tidak bisa meremehkan kekuatan Alezra terlebih si kepala batu Iqbal saja sampai tersungkur oleh satu bogeman manis milik Alezra palagi mereka.

Guru guru yanh datang kekelas pun sempat heran melihat anak anak murid yang terkenal akan solidaritas serta brisiknya itu kini anteng diam di kursi nya masing masing bahkan si pembuat kekacawan pun ikun terdiam bahkan guru yang tadinya sering bercanda bersama mereka ikut heran namun ia tak bisa berbuat apa apa dan mengajar dengan normal.

Sampai istirahat berbunyi membuat mereka semua menghela nafas lega dan langsung berdiri mengelilingi meja Vano dan melihat Al yang duduk sambil menyembunyikan wajahnya di meja.

"Ezra" panggil Ucup penuh kehati hatian lalu saling menatap kearah teman temannya.

Al hanya diam tak merespon apapun sampai ia merasakan elusan di kepalanya. "Kenapa ? " tanya Vano lembut membuat bahu Al bergetar.

Sontak hal itu membuat teman teman nya semakin mendekat dengan pertanyaan pertanyaan nya tak lupa rasa khawatir yang menyelimuti mereka.

"Tenanglah biar Vano yang menanyainya" Ujar Restu membuat mereka diam sambil terus menatap bahu Al yang bergetar ditambah Vano yang sedang memeluknya sambil mengucapkan kata penenang.

Beberapa kemudian Al sudah mulai tenang dan Vano dengan lembut menuntun Al untuk duduk dengan benar.

Dan saat itulah mereka melihat mata bengkak Al ditambah matanya yang kini sudah memerah sebab keseringan menangis.

Vano segera memeluknya dan dibalas oleh Al. "Mereka jahat hiks" lirihnya yang di dengar oleh semuanya, dengan pelan Vano mengelus rambutnya sayang.

"Siapa hmm? " tanya Vano lembut.

"Mereka hiks nggak menginginkan Ezra hiks, mereka hiks jahat udah hiks usir Mommy hiks hiks" Ujarnya sambil menangis tak lupa kedua tangan Al mengepal di punggung Vano.

Hening.

Mereka terdiam, tidak tau harus berbuat apa. "Terus Ezra maunya apa hm? " Tanya Vano membuat Al mendongak menatapnya.

Sambil sesenggukan ia menatap Vano serius. "Gak mau ketemu mereka hiks" Lirihnya membuat Vano tersenyum.

"Oke, kami gak akan biarin Quean nya Tsm2 sedih lagi dan kami akan membantu menyingkirkan mereka untuk tidak menemui kamu" Balas Vano membuat Al kembali menangis.

"Hiks bagai mana hiks, sedangkan anak anak nya hiks ada di sini hiks bahkan tadi pagi saja datang menyapaku hiks" Tangisnya membuat mereka terdiam tak lupa aura mereka semakin dingin.

"Siapa ? " tanya Jani dingin membuat Al mengalihkan pandangannya dan segera menatapnya.

"Galang dan Gilang" Cicitnya sambil menunduk membuat mereka Shock.

"Apa ? Bagaimana bisa ? " pekik Ucup.
"Hah? " loading Ivan dan Jani.

"Saha eta teh ? " Bingung yang lainnya yang memang tak tau si kembar.

"Sialan" batin Vano, Rey dan Restu.

Al tak menjawab dia hanya diam menunduk. "Katakan sesuatu" Ujar Vano sambil menangkup wajah Al dengan kedua tangannya hingga ia mendongak dan saling menatap.

"Aku baca Diary Mommy dan ada nama mereka disana" Cicitnya sambil menatap Vano dengan berkaca kaca.

Tanpa membalas ia memeluknya. "Sudah jangan menangis, kamu lapar ? Biar mereka pesankan makanan" Bujuk Vano dan diangguki Al.

Cowo Tapi Cewe ? {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang