(6) Apa Cuma Kebetulan?

1K 135 16
                                    

Arga terlihat bergerak gelisah di atas tempat tidurnya dalam kegelapan kamar. Meskipun tidur dalam suasana gelap, kegelisahannya terpancar jelas dari gerakannya yang tak tenang. Mimpi buruk kembali menghantuinya, merenggut kedamaian tidurnya dan mengisi malamnya dengan ketegangan yang tak terhindarkan.

 Mimpi buruk kembali menghantuinya, merenggut kedamaian tidurnya dan mengisi malamnya dengan ketegangan yang tak terhindarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

On :

Dua anak kecil laki-laki tampak duduk di sebuah ruangan yang gelap dan kotor. Jika diperhatikan, sepertinya usia mereka baru menginjak kisaran 7 tahun. Di ruangan yang gelap itu, dua anak kecil itu tampak hanya duduk berdua sambil saling berpelukan erat. Anak kecil itu sempat menyebutkan nama mereka. Namanya adalah Jeje dan Geiga.

"Kak.. Jeje takut..," ucap salah satu anak kecil yang bernama Jeje.

"Jangan takut, dek.. kan ada kakak di sini. Kakak pasti akan jagain adek," ucap Geiga.

"Hiks.. Jeje mau pulang, kak..," rengek Jeje sambil menangis.

"Kakak juga pengen pulang, dek. Tapi nanti, ya? Kakak harus cari cara dulu biar kita bisa keluar dari sini," jawab Geiga.

Dalam mimpinya, Arga terhempas untuk menyaksikan peristiwa memilukan karena dua anak kecil itu ternyata sedang diculik oleh sosok yang menakutkan. Karena ia sudah hampir setiap hari mengalami mimpi yang sama, ia pun menjadi sangat hafal dengan situasi di dalam ruangan gelap itu. Ia hafal dengan setiap detail kejadian yang terjadi di dalam ruangan gelap itu. Bahkan bayangan penculik itu masih menghantui pikirannya, membawa kembali ketakutan yang mendalam dan rasa tak berdaya saat kedua anak kecil itu diseret ke dalam kegelapan oleh kekuatan yang tidak terkendali. Ia benar-benar merasa seperti ikut terbawa suasana ketakutan dua anak kecil itu, seolah dirinyalah yang mengalami peristiwa penculikan itu. Mimpi buruk itu terasa hidup lagi, memperbesar luka di dalam hatinya.

Off.

Arga mengerutkan keningnya saat ia semakin dalam menyelami mimpinya. Tangannya meremat bantal tidurnya dengan erat dan ia tiba-tiba saja terisak dalam tidurnya.

On :

Dalam mimpinya yang menyayat hati, Arga melihat dengan jelas saat penculik itu dengan kejam mencekik leher anak kecil bernama Jeje.

"Hahh.. hh.. akh!"

"Adek! Jangan! Aku mohon, om! Jangan sakiti adek aku, om!" teriak Geiga sambil menangis saat melihat adiknya begitu tak berdaya saat lehernya dicekik kuat oleh si penculik.

Geiga merasakan keputusasaan yang memilukan karena ia tidak bisa melakukan apa pun untuk menyelamatkan adiknya. Tubuhnya ditahan oleh anak buah si penculik, memaksa Geiga menjadi saksi bisu atas kekejaman yang tak terbayangkan.

Peristiwa itu pun membawa rasa tak berdaya yang mengguncang jiwa Arga, meninggalkan bekas luka yang sulit sembuh karena ia merasa turut sakit melihat anak-anak itu dibuat menderita oleh si penculik.

Shadows Of The Past || JENO × HYUNJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang