welcome, happy reading
.
.
.
"Hyung nanisss?" shotaro memegangi pipi hyung nya"gaa kok taroo... Hyung cuma kelilipan" jaemin mengusap kepala shotaro dengan lembut
tapi ya jaemin tidak pandai untuk berbohong, shotaro si anak kecil juga tau kalau jaemin menangis apalagi bundanya yang dewasa sudah pasti tidak bisa di bohongi
"yasudah sayang kamu istirahat gihh ganti baju kalau lapar bunda sudah siapkan makanan di meja makan nee" winwin
jaemin hanya mengangguk untuk mengiyakan perkataan bundanya, setelah itu jaemin mengajak shotaro masuk ke dalam mansion
.
.
'kamar jaemin'jaemin sedang duduk di kasurnya dengan memegangi tangannya yang masih merah lembam, "s-sialan..." jaemin menatap pergelangan nya
*little information*
jaemin nangis karena.. yang pertama takut sama Jeno yaa karena Jeno yang berubah banget sekarang Jeno lebih serem daripada Jeno yang dulu.., yang kedua jaemin di bentak jaemin belum pernah di bentak sama siapapun mau itu bunda ayahnya dan nuna nya belum pernah di bentak tapi Jeno? siapa dia berani bentak jaemin sampe gemetar?, dan yang ketiga Jeno membuat jaemin terluka, tentunya itu membuat jaemin sangat sangat takut kepada Jeno
jaemin juga heran kenapa dia ga ngelawan aja sih pas di bentak! kenapa malah nangis coba? cengeng cengeng
.
"a-apa Jeno bakalan terus gini?" jaemin mulai risau dia takut jika harus bertemu dengan Jeno lagi ia belum siap ketemu Jeno untuk kedua kalinya*tok tok tok* suara ketukan pintu kamar jaemin
jaemin langsung merubah raut wajahnya agar tidak kelihatan sedih dan murung, "masuk" ucap jaemin
"Nana" ah ternyata yuta yang masuk
"ayah? loh kok ayah pulang sih? ayah bukannya di kantor?" jaemin menatap ayahnya yang duduk di kasurnya
"ayah pulang tadi bunda bilang kamu nangis pas pulang di rumah jaehyun, kamu kenapa hmm? ayo cerita sama ayah.. kamu kenapa pas di rumah jaehyun?" yuta khawatir dengan jaemin, ia takut jika jaemin di sakiti sama keluarga 'jung' itu
"Nana tidak apa-apa ayahh.. Nana pas pulang hanya kelilipan" jaemin mengelak, lagi-lagi jaemin itu bukan orang yang pandai berbohong
"Nana jangan berbohong, kamu itu tidak pandai untuk menyembunyikan kebohongan, ayoo cerita ke ayah atau ayah cari tau sendiri?" jaemin menatap ayahnya dengan sendu lalu memeluk tubuh ayahnya
jaemin hanya diam sebentar lalu menangis di dekapan ayahnya, "sudah ayah duga ada sesuatu, ayo cerita jangan menyimpan kesedihan sendiri Nana" yuta mengusap punggung jaemin agar jaemin tenang
"j-jeno hikss dia bentak Nana pas Nana di rumah paman jae~~, Jeno juga genggam tangan Nana sampe merah hikss.." jaemin menangis seperti bayi kecil
"Jeno? dia bentak sama kasarin nana?!! berani sekali dia! sini ayah lihat tangan Nana" yuta langsung melihat ke arah kedua pergelangan tangan jaemin dan melihat lebam merah di tangan kanan jaemin
jaemin menangis dan menahan ingus yang membuat hidungnya merah, "ayah tau kamu pasti sedih karena baru pertama kali di bentak kan Nana?, sudahh nanti ayah marahi Jeno nyaa.. cup cup" yutaa mengusap kepala jaemin dengan lembut
"n-ndee ayahh.." jaemin mengusap air matanya dengan baju nya
"tunggu di sini nee ayah akan mengambil kotak obat untuk mengobati lukamu" jaemin mengangguk dan yuta pun bangun dari duduknya dan mengambil kotak obat yang ada di kamar mandi jaemin
yuta kembali ke tempat duduknya tadi dan meletakkan kotak obat di atas kasur lalu membukanya, yuta mengambil salep dan perban untuk menutupi luka lebam
"nahh sudah sekarang jangan menangis lagi okee? omong-omong kapan Nana akan bekerja di rumah sakit milik paman jaee?" setelah mengobati jaemin yuta langsung bertanya perihal kontrak kerja nya untuk mengganti topik pembicaraan
KAMU SEDANG MEMBACA
S2 Mafia dan dokter Na
Romance•rules pembaca• (slow update) °bxb area‼️ °nomin bxb ‼️ °homophobia SKIPPP YAWW ‼️ °mengandung kata-kata tidak layak untuk anak di bawah 14thn‼️ °hanya kebohongan belaka‼️ °no cetak mencetak °kata-kata kadang menggunakan bahasa gaul +62 °ada ty...