Seorang pro player yang baru saja terjun ke dunia mpl id, tak tau kerasnya netizen Indonesia. John Darry Abarquez, atau biasanya di kenal dengan nama ' Irrad ' ;
Skylar x Irrad! .
Semua yang di tulis di sini ga ada hubungannya sama dunia asli merek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
12.21
Tap... tap... tap....
" Selamat datang di Indonesia, Semoga anda bisa merasa nyaman di Indonesia. "
....
Seorang pemuda menengok kesana kesini seperti mencari seseorang. Ia berasal dari Filipina, ia datang karena di undang untuk bermain di sebuah tim Esports Indonesia.
" Eh, itu tuh. Irrad! "
Merasa di panggil ia menengok ke sumber suara. Ya, sesuai dengan dugaannya itu adalah orang yang ia cari. Ia segera berjalan ke arahnya, tak ingin membuatnya menunggu lama.
" Pak AP ya? " tanyanya
" Iya, ayo ikut saya. Langsung aja ke gh RRQ ya, apa kamu mau makan dulu? "
" Tidak apa apa, langsung ke gh saja pak " Jawabnya dengan bahasa yang lumayan baku, karena ia baru saja belajar bahasa yang menurutnya asing.
" ya, ok "
Irrad mengikuti Pak AP dari belakang. Tak lama, mereka sampai ke parkiran bandara itu, Irrad menaruh koper dan barang barang lainnya di bagasi mobilnya. Irrad duduk di depan dan mobil pun langsung melaju ke gh RRQ.
Tak butuh waktu yang lama, mereka sudah sampai di gh RRQ. Pak AP membawa Irrad masuk dan terlihat anak anak gh udah pada ngumpul di ruang tamu.
" Oke, jadi saya minta kalian ngumpul di sini karena ada anak baru ya. Tolong jaga sikap kalian selagi dia beradaptasi di RRQ. Oh iya, dia baru bisa dikit Bahasa Indo ya, tolong ajarin dia lebih banyak lagi, tapi jangan bahasa toxicnya ya Skylar. " Pak AP langsung menyebut nama Skylar karena sudah mengetahui sifat Skylar yang tengil. Yang disebut hanya bisa nyengir nyengir gajelas
" Yok kenalin diri kamu " Pak AP menarik Irrad yang tampak malu dan bersembunyi di belakangnya
" eh, eee halo... em.. Saya John Darry Abarquez. .. panggil aja Irrad. Eee role saya Jungler... "
Sepertinya Irrad masih malu malu Irrad melihat ke pak AP layaknya anak yang ingin ditinggal oleh orangtuanya.
