02. menyimpan rasa

42 8 5
                                    

Peringatan! Typo bertebaran.
Readers ku yg cantik dan ganteng yg baik nya sejagat raya! Tinggal kan jejak kalian di siniˎ₍•ʚ•₎ˏ

Selamat membaca!😉



"Oii khai!"





"Kenapa?" jawab pemuda yang di panggil khai oleh ara barusan. Mungkin nama panggilan nya? Tapi entah lah, yang pasti ren jadi sangat penasaran dengan pemuda itu.





"PR mtk yg no 7. Jawaban nya apa?" tanya ara dengan santai nya, ren dan aisyah hanya diam dan menyimak saja, tapi tak lama kemudian seorang gadis bersuara lantang menyoraki ara.




"Cieee! Ara..! Ekhem!" teriak gadis tersebut ia adalah riska, gadis genit, yang sering kali membicarakan orang lain namun tidak sadar bahwa diri nya lebih parah dari seseorang yang ia bicarakan, bisa di bilang dia sering heboh sendiri diantara murid lain.



"Apaan si ris! Gak jelas kamu!" dengan ketus ara menjawab nya, aisyah dan ren hanya bisa terkekeh kecil melihat hal tersebut. Lain lagi dengan khai dan teman sebangku nya mereka hanya menyimak saja sedari tadi.



"Itu jawaban nya C."
Jawab nya dengan nada datar sedatar ekspresi wajah nya. Setelah itu kita semua ke kantin bertiga akan tetapi sejak kejadian tadi entah kenapa ada rasa yang aneh di hati Ren. Ia seperti merasakan sesak di dada nya, tidak mungkin kan kalau ia menyimpan rasa pada khai? Ia saja belum mengenal nya mana mungkin sudah menyimpan rasa.









Bruk!!







"Sshh... eh-?" ren menabrak seseorang saat berjalan, ia bengong sesaat dan kemudian lamunan nya di sadar kan oleh aisyah.



"Ren! Woy Mauren!" sentak aisyah


"Eh? Iya kenapa?" jawab ren dengan polos nya.




"Tadi kamu abis nabrak si khai, terus kamu bengong gitu aja. Padahal udah aku panggilin berkali-kali sama aisyah tapi kamu nya diem aja" jelas ara panjang lebar.



"Ooh gitu yah, sorry gak tau knpa juga bisa bengong gitu hehee" sebenar nya ren bengong karna mendapat tatapan yg sangat tajam dari khai. Bukan nya takut atau bagaimana justru entah knapa menurut ren mata nya sangat indah ketika menatap tajam seperti itu. Eitss dan jangan lupa disaat itu juga ren merasakan sesuatu di hati nya seperti ada kupu-kupu berterbangan disana.




Sesampai nya di kelas ren, aisyah, dan ara mengumpul di meja nya nya ren. Kemudian ren menanya kan sesuatu yg sangat ingin ia tanya kan sejak kemarin.



"Eum.. Ra, itu yg kamu panggil khai nama lengkap nya siapa?" tanya ren pada ara



"Ooh itu.., nama nya saffan khairi"
Jawab ara sambil meminum es yg ia beli tadi



"Si khai mah sma si yang nama nya Dava nibrasthoriq itu mulu, kemana-mana berdua aja." jelas aisyah


"Kaya gay gk sih...? Eh, gak boleh gitu.." ucap ren, padahal ia yang bicara tapi ia juga yang menegur.


"Keliatan nya sih kaya gitu, cuman sebenernya mereka itu mager main sama yang lain doang sebenernya" jelas aisyah. Bagaimana tidak? Sedari kemarin ren melihat mereka kemana-mana berdua seperti anak kembar yang tidak bisa di pisahkan, bahkan tinggi nya saja sama.



"Ooh gitu yah, keliatannya mereka berdua pinter kaya kamu ra terutama khai." terlihat bagaimana khai menjawab pertanyaan ara tadi tentang jawaban mtk.


"Emang dia mah pinter. Orang aku rangking 1. Dia rangking 2. kalau aku rangking 2 dia rangking 1. Kalau dava dia mah juara bertahan nya rangking 3. Jangan salah ren, gitu² selain pinter di pelajaran dia juga rajin ibadah nya" jelas ara. Entah mengapa ren merasa ingin sekali mengenal lebih dalam tentang khai.



Pesan untuk khai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang