l

1K 136 33
                                    

Seorang pemuda yg menyandang status sebagai mantan detektif (?), ia berwajah manis, imut, tampan, rupawan luar biasa tengah berjalan sendirian ditengah gelapnya malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pemuda yg menyandang status sebagai mantan detektif (?), ia berwajah manis, imut, tampan, rupawan luar biasa tengah berjalan sendirian ditengah gelapnya malam. Sebut saja namanya Caine chana. Sedetik ia akan merengut gemas, setelahnya datar, detik berikutnya mengomel lucu.

Tungkai mungilnya terus menyusuri jalan tanpa tujuan, tersesat dan tak tau arah jalan pulang. Batinnya sedari tadi sudah sibuk bernyanyi.

Sementara itu tangan kanannya sibuk mengeratkan jaket berbulu yang berhasil ditembus dinginnya malam. Sedang tangan kirinya sibuk menarik sebuah koper berukuran besar. Caine bisa saja menelpon seseorang untuk meminta bantuan. Tapi jika melakukannya, ia akan berhasil dilacak dan tertangkap.

'Kan tidak lucu. Sudah susah-susah lari malah kembali pulang ke pelukan orang gila dengan senang hati.

Oh, ia lupa satu hal. Ponselnya juga ikut tertinggal. Mau pakai telepon umum? Uangnya tak ada.

Caine chana secara resmi menjadi miskin. Selamat.

Pemuda itu akhirnya memilih untuk mengistirahatkan bokong di sebuah halte bis. Hanya untuk beristirahat, bukan menunggu bus yang akan singgah. Memangnya ada bus yang masih beroperasi pada jam dua belas malam tepat seperti ini?

Tentu saja ada.

Bus hantu namanya. Siapa tau ia bisa ikut naik bus itu lalu menuju dunia lain.

"Mama, Caine belum siap mati muda." karena terlalu sibuk meratapi nasib, ia tidak menyadari suara beberapa langkah kaki yang berjalan mendekat kearahnya.

"Tidak bisakah aku lebih sial dari ini!" dirinya masih sibuk menggerutu melihat sekitarnya yg tiba-tiba menggelap.

Lampu haltenya mati, ya?

Caine mendongak. Mati aku, batinnya spontan.

"Wah... wah... hik. Lihat ada makhluk cantik hik disini."

Caine kini dikelilingi oleh tiga orang pria berbadan gempal. Bau alkohol tajam menguar dari tubuh mereka.

"Kita dapat mainan bagus malam ini." pria gemuk yang lain menimpali.

"Hai manis. Main hik kuda-kudaan, yuk?"

Caine menatap mereka jijik.

Plak!!

Si pemuda itu segera menepis tangan salah satu pria yang ingin menyentuh dagunya.

"Jangan asal sentuh ya, babi!"

"Hahaha galak rupanya." tawa sengau mereka menggema.

"Cuih." Caine meludah dan tepat mengenai wajah salah satu pria gemuk disana.

Caine memang sudah sinting. Bukannya memikirkan cara untuk lari, ia justru memancing amukan babi.

"Kau! Beraninya kau!" emosi pria yang tadi terkena ludah Caine.

Mr. policemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang