ll

940 134 14
                                    

Masih pagi namun Caine sudah diberi tawaran yg membuat kepalanya serasa ingin meledak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih pagi namun Caine sudah diberi tawaran yg membuat kepalanya serasa ingin meledak.

"Terima saja tawaranku. Aku membantu hidupmu dan kau membantu pekerjaanku. Bukankah kita sama-sama diuntungkan?"

"Kenapa kau yakin sekali aku mau membantumu?"

"Aku tahu kau adalah pribadi yang sangat menghargai kebaikan orang lain. Jadi anggap saja membantu pekerjaanku adalah bentuk balas budimu."

"Ternyata kau orang yang licik." sarkas Caine.

"Terima kasih pujiannya." senyum Arion. "tapi aku serius dengan penawaranku." lanjutnya enteng.

"Kau yakin aku bisa membantu?"

"Tentu saja."

"Bagaimana bisa?"

"Insting."

Cih. Caine rasanya ingin meludahi wajah pria di depannya ini. Jawaban macam apa itu!

"Aku tahu kau punya sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Jadi kumohon, bantulah aku." Pinta Arion dengan nada memohon.

Caine kembali duduk. Bibirnya mengerucut lucu, pose andalannya ketika ia sedang berpikir.

Setiap perkataan Arion tadi memang tidak ada yang salah. Tidak ada ruginya bekerja sama, apalagi keuntungan yang akan ia dapatkan cukup menggiurkan.

Aku memang akan sangat diuntungkan jika bekerjasama dengannya, inner Caine kembali

Tapi jika terus bersama orang ini, apa ada jaminan rahasiaku akan tetap aman? Dan juga aku tidak tahu apapun tentangnya. Selain namanya Makizuki Arion dan pekerjaannya sebagai polisi. Pangkat jabatannya saja aku tidak tahu. Sepertinya dia juga tidak berniat memberitahuku. Bagaimana kalau ternyata dia hanya ingin menipu dan memanfaatkanku? Batinnya lagi.

Tapi aku butuh setidaknya tempat tidur dan makan. Jika aku menolak, aku pasti akan berakhir mati karena indentitas asli ku yg pasti disebarkan. Orang tampan sepertiku mati muda? Tidak bisa!

Sementara Caine berperang dengan pikirannya, Arion tetap diam ditempatnya. Mengamati wajah itu lekat tanpa sedikitpun beralih.

"Cantik." gumamnya pelan.

Dari awal mereka bertemu, Arion sudah mengakui kecantikan Caine.
Tapi saat sedang alim seperti ini, pemuda tengil itu berkali-kali lipat terlihat lebih cantik. Sungguh kalau bisa, Arion tidak ingin berbagi pemandangan indah ini pada siapapun.

"Baiklah aku terima tawaranmu." pilihannya sudah final. Caine akan mencoba peruntungannya.

"Terima kasih. Sekarang kita deal sebagai partner." Arion mengangkat tangan kanannya, ingin berjabat tangan.

Caine segera menjabat tangan itu. Sebuah senyum yg sangat amat terpaksa tersemat dibibirnya. "Deal."

Setelahnya hening. Ario mulai memakan makanannya yang sudah dingin, sedangkan Caine menghabiskan sisa makanannya tadi sambil sesekali merutuki keputusannya di dalam hati.

Mr. policemanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang