pergi

46 3 0
                                    

   hari Minggu yang cerah angel sedang diam di balkon nya

"Tuhan apa aku tidak pantas bahagia?" Gumum angel

"ANGEL TURUN KAMU" teriak Aditya marah angel yang mendengar turun ke bawah dengan muka datar

"Apa ini hah!" Bentak Aditya, angel yang ditanya hanya menggeleng kan kepala

"sudah saya bilang kamu itu harus belajar " teriak Aditya murka

"Apakah anda sewaktu kecil selalu belajar?" Tanya angel dingin

"DASAR ANAK GAK GUNA" ucap Aditya lalu memukul perut angel hingga mundur beberapa langkah

Belum puas dengan tonjokan nya Aditya menampar dan memukul tubuh angel sampah angel Ter batu batuk

"Keputusan ku sudah bulat aku akan pergi meninggalkan rumah ini" ucap angel di dalam hati

"Neng sini saya bantu" ucap BI Ina dengan suara serak

"Makasih BI" ucap angel tersenyum kecil karna bibir nya robek

"Non saya obati ya" lirih BI Ina

"Gak usah BI mending bibi masukin barang barang saya ke dalam koper" ucap angel

"Non jangan pergi non"

"Tenang aja BI aku bakal baik baik aja kok. Huff hidup aku sulit BI kalo aku masih ada di rumah ini aku bakal mati konyol BI mending aku pergi aja"

"Tapi non di luar ujan"

" Bibi tenang aja"

"Baik lah non" pasrah BI Ina

" Ini nomor telepon saya non nanti non harus kabar saya" ucap BI Ina memberikan keretas kecil

"Pasti BI kalo begitu adek pergi dulu ya" ucap angel

"Mau kemana kamu?" Tanya Aditya

"Bukan urusan anda" dingin angel lalu pergi keluar

  Setelah menempuh perjalanan panjang dan hujan pun semakin deras membuat angel tidak bisa melihat walau pake payung

   Tin.   Tin duarr

  "Sepertinya saya menabrak orang" panik peria itu lalu keluar

"Heyy bangun" ucap peria itu menepuk nepuk pipi angel "aduh bahaya ini saya bawa ke rumah sakit aja deh" gumum peria itu lalu membawa angel ke dalam dan menaruh koper di bagasi nya

   Skip rumah sakit

" Dok selamat kan anak saya" ucap peria itu

"Maaf pak anda tidak bisa masuk" ucap suster itu

Hampir 1 jam dokter belum keluar keluar dari ruangan ICU itu

Celkek

"Gimana dok" tanya peria itu khawatir

"Di tidak apa ap mungkin di terlalu lama kena dingin dan anak bapak memiliki luka lembam dan masih ada yang basah" ucap dokter

"Apa saya boleh masuk?" Tanya peria itu

"Silahkan tapi ingat harus banyak istirahat. Saya pamit dulu

Peria itu melihat wajah angel yang seperti habis di tampar beberapa kali "siap yang melakukan ini kepada mu?"tanya peria itu pada diri sendiri

                 Skip pagi

"A-aww " ringis angel membuat peria itu panik

"Kmu tidak apa" tanya peria itu membuat angel bingung

"Kamu siapa?" Tanya angel

"Maaf saya yang semalam tabrak kamu kenalin nama saya regan"

"Om kok aku ada di sini?" Tanya angel

"Om bawa kamu kesini" ucap regan

Tirngg

" Bentar ya om angkat telepon dulu" ucap regan lalu menjauh dari bangkar angel

"Kenapa shan?" Tanya regan pada orang yang di sebrang sana yang bernama Shani

"Kmu kok baru angkat sih?" Tanya Shani kesal

"Aku lagi ad di rumah sakit Wijaya" ucap regan

"Hah! Kamu kok ada di Sana aku mau kesana kamu di ruang rawat berapa"

"27" jawab regan langsung Ter putus sepihak

"Dek nama kmu siapa?" Tanya regan

"Queen angel om"

"Umur?"

"8 tahun"

" Hemm kmu panggil om papah mau gak?" Ucap regan

"Kenapa?" Tanya angel bingung

"Gak papah, mau yah pliss pliss nanti om kasih kamu coklat yang banyak" tawar regan

"Hemm yaudah aku mau" setuju angel

Duar

"Mana yang sakit? Kamu beneran sakit? Mana ? Yang sakit ny? " Tanya Shani ber tubi tubi

"Astaggga sayang aku gak papah loh" ucap regan

"Terus kamu ngapain di sini" tanya Shani

"Udh dong jangan tanya Mulu kan susah jawab nya, tadi sih kamu main matiin aja telepon nya " ucap regan

Shani yang tidak peduli hanya berjalan ke arah bangkar angel

"Aaa yucu amay" ucap Shani mencubit pipi angel

"Awwss sakit" ringis angel

"Aduh maaf ya maaf " ucap Shani lalu mengelus pipi angel sayang

"Gan ini siap?" Tanya Shani

"Aku punya ide tau San jadi kita bilang sma mamah kita adopsi anak ini gimana?" Ucap regan

"Bagus juga ide kamu tapi dia mau gak" ucap Shani mendonggkok muka nya pada angel

"Ku mau kok Tante"

" Ishh katanya mau tapi masih panggil Tante" Rajuk Shani

" Aduhh gimana ini tante nya ngambek" ucap angel dalam hati seketika ide muncul dalam pikirannya dan

Cupp

"Mamah ny jangan marah" ucap angel setelah mencium pipi Shani

"Pinter banget bujuk nya cihh kamu" ucap Shani lalu mencium kening angel

Gadis malang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang