-#2-

156 25 5
                                    

| JIWA DAN RAGA |

| JIWA DAN RAGA |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| |

Esok hari telah tiba: Singkatnya, mereka sudah bermain sepuas mereka. Bahkan Taufan hari ini sampai demam 'katanya'

Gempa yang kabarnya baru saja terbangun dari tidurnya, mengusap wajahnya menggunakan selembar tisu basah,

DEG!

Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya, seperti di genggam dengan erat oleh seseorang.

"Ugh..haah"

Rasanya seperti tenggelam di dalam mimpi, nafas gempa terkadang tak beraturan jika sehabis bangun tidur.

Tiba-Tiba notifikasi Handphone Gempa kembali berbunyi seperti biasa,

Kring!!!

Gempa berusaha berdiri untuk mengambil handphonenya, ia menjadikan meja sebagai tumpangan dia berdiri. Badannya melemas, ia berjalan seperti 'pincang'

Pantas saja, kakinya memar. Dan wajahnya, yang sedikit ada lebam di pipi.

—Gempa mencoba menggapai handphonenya, dan handphone itu kini berada di genggaman gempa. Ia memencet tombol power on dan melihat siapa yang memberinya pesan di dini pagi seperti ini,

* * *

' 3 Notifications from: Trio sumber daya '

' 3 Notifications from: Trio sumber daya '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gempa tersenyum pahit, "Walawe.. Bagus deh mereka gak kenapa - napa haha"

Mereka berdua selalu bercerita tentang hidup mereka kepadaku, yah. Aku sebenarnya juga ingin menceritakannya, tapi...

Hidupku tak separah mereka, toh aku hanyalah anak yang dari kecil dipaksa untuk menjadi yang terbaik dan paling paling sempurna.

Dengan didikan yang 'kasar', orang bilang .. jika seorang anak di didik dengan kasar, ia akan menjadi anak yang kasar.

JIWA DAN RAGA ― Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang