-#7-

152 22 14
                                    

| JIWA dan RAGA |

| JIWA dan RAGA |

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.


    Waktu demi waktu berlalu, ya. Waktu yang singkat, bahagia. Apa ya? gak kerasa aja bertahun-tahun bareng mereka berdua, sampe sekarang. Gak kerasa kelulusan udah di depan mata.

Ah? oiya gua lupa, gua Halin kusuma anatarja. Dan kali ini, adalah waktu yang tepat untuk mengatakan selamat tinggal atas kesibukan masing-masing dari kita.

' Gua sudah sampai di kampus, kebetulan gedung perpisahannya ada di gedung utama. Dan yah, jam segini mah anak-anak udah ramee. Banyak mahasiswa yang berdatangan sebelum waktunya pengumuman kelulusan.

Halilintar berjalan di koridor menuju area utama gedung, dan ya! pandangan utama Halilintar tertuju ke salah satu sahabatnya.... Taufaru nayarsa atau Taufan.

Taufan tersenyum dan berteriak, "WOYY GLEDEK!!! HAPPY GRADUATION!!!" Sambil melambaikan tangan.

Halilintar hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum kecil,

' pagi ini gua gak lihat Gempa samsek. Kenapa ya?? padahal dia harusnya jam segini udah sampe, biasalah anak rajin berbanding balik sama gua dan Taufan.

Halilintar tak mengambil pusing, mungkin Gempa sudah duduk deluan di kursi atas. Atau bahkan ya memang sedikit terlambat dari biasanya?

Acara pun dimulai, banyak pentas yang di tunjukkan. Sebelum akhirnya benar-benar penghargaan wisuda, yap.

"Halin kusuma anatarja dengan nilai kelulusan tertinggi kedua fakultas Hukum. Dimohon kedepan"

Nama Halilintar terpanggil, ia segera bangkit dari kursinya. Menuju ke arah panggung, untuk menerima sesuatu yang memang harus di dapatkannya.

Jujur, gua gak nyangka bisa dapet nilai tertinggi kayak gini. Gua juga gak bakal nyangka kalau gua lulus secepat ini, rasanya ya. Berat gak berat, karna gua ngejalaninnya bareng sahabat-sahabat gua.

Setelah itu, Taufan juga maju kedepan. Menerima penghargaannya, yah setlist original lagunya juga di promosiin sama kampus. Gempa juga bangga sih sama kita berdua, makasih gem.

"Gemma Saputra Anterrama"

"Dengan nilai kelulusan tertinggi dan terbaik"

"Menjadi senior yang patut di contoh"

"Dan sebagai gantinya, novelnya yang akan di terbitkan sekarang juga."

Semua orang bertepuk tangan, yah gua juga. Ya karna, gua bangga sama dia. Cita-cita yang gak pernah di dukung itu, akhirnya ya dia bisa nerbitin novel dia kan.

JIWA DAN RAGA ― Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang