1. Sebuah buku

129 21 8
                                    

Hai readers! selamat datang! selamat membaca ya kawan ~

__________
_____
__

Kantin Sekolah, 28 Oktober 2020- Pukul 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kantin Sekolah, 28 Oktober 2020
- Pukul 9.10 Pagi -

Teng.. Teng..Teng..

Tiga kali lonceng besi yang amat besar itu telah dipukul, menandakan bahwa waktu tersebut telah memperkenankan para siswa untuk beristirahat.

Squad Raiz, Sekelompok para lelaki kelas sebelas di SMAN 1 Gemilang. Mereka bertujuh merupakan para pemuda yang terkenal dengan ketampanan mereka, apalagi karisma mereka yang selalu membuat kagum semua orang.

Tapi tidak hanya ketampanan mereka yang menjadikan mereka terkenal, namun sikap baik dan unik dari setiap anggotanya juga membuat mereka dapat dikenal di manapun. Begitu banyak yang terkagum dengan Squad Raiz. Mereka sudah dikenal jauh oleh seluruh masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar desa.

Saat ini mereka akan mengadakan kumpulan rutin pada saat istirahat, tempatnya adalah di warung Bu Warti. Apakah Squad Raiz mempunyai markas? Tentu saja mereka punya, Tapi sebenarnya mereka bisa berkumpul di manapun kapanpun tanpa memperdulikan dimana itu tempatnya.

Warung Bu Warti ini memiliki sebuah meja panjang yang di sisi kanan dan kirinya terdapat kursi untuk para pembeli duduk, meja dan kursi tersebut sangat pas jika dijadikan tempat berkumpul Squad Raiz.

Kini disana sudah ada Esuar dan Satria yang datang duluan. Tujuan mereka datang awal adalah agar tidak kehabisan tempe goreng yang best seller di warungnya Bu Warti.

"Bang Suar, lu gak ada rekomendasi game gitu kah?? gue udah kehabisan stock." tanya Satria sambil meneguk segelas pop ice rasa coklat.

Esuar yang daritadi menikmati tempe goreng buatan Bu Warti pun menanggapi pertanyaan adiknya itu.

"Gak ada gue, jarang main game soalnya. tapi kalo lo minta rekomendasi anime mah gue bandarnya," jawab Esuar.

"Yailah kirain lu punya gitu, padahal muka lu tampang tampang gamers," ungkap Satria.

Mendengarkan ungkapan Satria tersebut membuat Esuar kepedean, ia menyibakkan rambutnya kebelakang lalu memegang kedua kepalanya seakan-akan sedang memakai headset gaming.

"Weh tapi keren juga ya kalo misal gue jadi gamers.. yabai yabai," ucap Esuar.

Satria hanya menggeleng melihat apa yang baru saja di lakukan oleh Esuar. Mereka berdua kembali menikmati beberapa menu yang sudah mereka beli.

Tak lama kemudian Sadewa dan Shakti datang, mereka duduk disebelah Satria dan Esuar.

"Oii brayyyyyyy," sapa Sadewa sambil menepukkan telapak tangannya ke Satria dan Esuar. Shakti pun juga ikut melakukan kegiatan menepukkan telapak tangan tersebut.

Alam Mustahil | RIIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang