4. Malam Yang Indah

51 16 0
                                    

Hai hai readers!!
kembali lagi ke buku Alam Mustahil
jangan lupa vote dan komen yaa 😍
happy reading ~

_______
____
__

Kantin sekolah, 16 November 2020- Pukul 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kantin sekolah, 16 November 2020
- Pukul 10.30 Siang -

Pagi menjelang siang ini, enam anggota Squad Raiz tengah berada di warung Bu Warti.

Kini sudah hampir 9 hari berlalu sejak insiden Satria jatuh sakit, ia menderita penyakit lambung yang lumayan parah. Mereka semua tidak menyangka jika penyakitnya akan separah ini, Satria sampai tidak siuman selama satu setengah hari sejak ia pingsan di kamar mandi hari itu.

Para siswa siswi sekolah terutama teman sekelas Satria saja sampai kaget setelah mengetahui bahwa Satria masuk rumah sakit. Satria bukanlah anak murid yang teramat cerdas, tapi ia merupakan murid yang sangat aktif dan rajin, ia selalu masuk sekolah tepat waktu. Bahkan dari pertama kali masuk sekolah ini, ia tak pernah sekalipun tidak masuk sekolah.

Enam anggota Squad Raiz itu merasa bahwa hari-hari yang mereka lalui sekarang tidak sebahagia saat ada Satria, tidak sebahagia saat mereka lengkap bertujuh. Sering mereka berpikir jika 'andai saja waktu bisa diulang,' Pasti mereka tidak akan meminta Satria untuk datang ke acara, mereka akan meminta Satria untuk pergi ke rumah sakit dan berobat.

"Sepi banget ya kaga ada Satria," seru Esuar.

"Ini udah seminggu lebih dan bang Satria belum juga bisa pulang dari rumah sakit." jelas Antanio setelah melihat tanggal yang tertera di ponsel genggamnya itu.

"Semoga minggu ini dia udah bisa pulang," harap Sadewa.

Sahil mendengar teman-temannya yang tengah membicarakan Satria, ia yang merasa paling bersalah disini. Karena pada saat itu ia yang seharusnya mengerti dengan keadaan Satria.

Sahil selalu menjenguk Satria yang berada di rumah sakit, bahkan dalam seminggu terakhir ini ia sudah ke rumah sakit sebanyak 4 kali.

Shakti menepuk punggung Sahil bermaksud menenangkan. Sahil menutup mukanya merasa sangat bersalah.

"Andai aja gue gak ninggalin bang Satria hari itu." ucap Sahil dengan pasrah.

"Gapapa cil, jangan merasa bersalah terus. kita semua juga gaktau kalo ternyata Satria lagi sakit parah." ucap Shakti sambil mengelus punggung Sahil.

Setelah mendengar percakapan Sahil dan Shakti, mereka semua menunduk mendengarkan isi hati mereka masing-masing.

"Daripada kepikiran terus, mending nanti kita semua jenguk Satria di rumah sakit, abis itu lanjut ke main ke alun-alun," ajak Esuar tiba-tiba.

Mereka berlima yang mendengar ajakan Esuar langsung tertarik dan menatap Esuar.

"Boleh tuh war, gas yokk," ucap Sadewa.

Alam Mustahil | RIIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang