"Pokoknya mau gimanapun kita harus terus bertujuh!"
Squad raiz, tujuh pemuda yang selalu bersama dikala senang dan gundah mereka, menghabiskan waktu dengan segala perangai yang telah dilaksana.
Hari-hari yang telah mereka lalui selalu menuai kenang...
hai kembali lagi! 🖐🏻🖐🏻 semoga bisa lebih sering update yaa, mohon vote dan komen untuk dukungan nya! terimakasih
_________ _____ __
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________
Rumah Sahil, 25 November 2020 - Pukul 5.10 Sore -
Sahil berlari masuk ke dalam area rumah dengan diatas kepalanya tengah membawa tas berlapis mantel khusus, guna agar pucuk kepalanya tak basah.
Sahil dan teman-temannya yang berada di sekolah tadi memilih untuk segera pulang karena awan hitam di langit sudah tak tahan akan menghujani bumi.
Dan benar saja seketika saat Sahil sampai di rumah, air hujan langsung membasahi genteng rumah Sahil dengan deras.
Dengan cepat Sahil menaruh barang-barang yang ia bawa dari sekolah tadi di meja kamarnya. Setelah itu Sahil mengganti pakaiannya dan ia pun pergi ke dapur untuk mengambil sebuah teh hangat. Ketika hujan, ibunda Sahil selalu membuatkannya teh hangat.
Sahil kini tengah bersandar di kursi yang terletak tepat di depan rumahnya itu, ia berniat untuk menikmati rintikan air hujan yang tengah turun.
Hawa yang dingin menyejukkan mulai menerjang kulit putih halusnya.
Ping!
Suara notifikasi pesan muncul menerangi layar ponsel Sahil. Lantas Sahil membuka pesan tersebut.
_____
bang suar
Cil
Oi Cil
iyaa banggg
dah sampe rumah kan lu?
udah bang
Hujan nya deres
iya deres bang
ini kenapa lu ngechat gue bang?
Ini gue mau nanya
Tadi kenapa Sadewa tiba-tiba pulang duluan?
katanya dia ada urusan bang
Urusan?
iya
tapi dia kek tiba-tiba bgt gt bang
tadi gue lagi nanyain bang atrit terus tiba-tiba dia pengen pulang
