6. Kejutan

54 14 5
                                        

Halow kembali lagi! 👻
Happy reading! jangan lupa vote ❤️

_________
_____
__

Belakang Perpus, 25 November 2020- Pukul 6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belakang Perpus, 25 November 2020
- Pukul 6.30 pagi -

"Eh lah ini ada kumpulan toh bang?" celetuk Sahil tiba-tiba.

Lima orang yang tengah berada di gang belakang perpus tersebut langsung terkejut, mereka semua menghadap ke arah Sahil yang tiba-tiba muncul.

"Enggak cil, lagi pengen kumpul aja inii" ujar Sadewa menjawab pertanyaan Sahil.

"Kok gue gak diajak sih bang? kalian juga gak info di grup," jelas Sahil.

Mereka berlima saling menatap sama lain, Sahil melihat teman-temannya yang tengah bingung.

kruuk.. krukk.

Suara gemuruh perut lapar Esuar, ia memegangi perutnya yang lapar dan tersenyum kepada teman-temannya.

"Anjir o iya ya gue belum beli sarapan, gue duluan ya ges mo ke kantin." ujar Esuar lanjut pergi meninggalkan mereka berenam, Sadewa ikut pergi dengan Esuar.

"Eh gue juga mau nyalin tugas." ucap Wandra langsung beranjak pergi.

Antanio melihat Sahil dan Shakti sebentar, ia tersenyum tengil ke arah Shakti dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Dah dah sana lu juga ikutin pergi," pinta Shakti.

"Hehe pengertian banget sih, gue duluan ya bang, dadahhh." Antanio langsung ngibrit sambil melambaikan tangannya, ia pergi meninggalkan Sahil dan Shakti dusitu dan menyusul Wandra.

Shakti menggeleng, Sahil kemudian menatap Shakti.

"Ada apa sih bang? kok gue dateng malah pada pergi semua," tanya Sahil.

"Kagak tau tuh mereka," jawab Shakti.

"Bang bangg."

"Apaa dek??" Shakti menatap Sahil.

"Tau gak hari ini hari apa? bang Shakti gak mungkin lupa kan? hehehe." Sahil tersenyum kearah Shakti. Shakti menatap Sahil dengan ekspresi yang panik.

"Eee.."

"Hehehe," Sahil menghentikan langkah Shakti, kini ia berdiri didepannya.

"Ah masa lupa sih bang,"

Shakti menatap kearah langit, jari telunjuk dan ibu jarinya menopang dagu, ia tampak memikirkan sesuatu.
"Eh tugas gue belum selesai njir, kita balik kelas yok?" ajak Shakti sambil merangkul Sahil.

Alam Mustahil | RIIZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang