Prologue

3 1 0
                                    


Cerita ini bakalan update setiap hari sabtu minggu 

Happy Reading❤️ 






"HEI! GANTI RUGI GA?!" Sang empu yang diteriaki hanya menoleh, "JANGAN PURA-PURA BODOH DAN ENGGA TAU! HANDPHONENYA VANA KALIAN INJAK!" 

"Jay, mending lo ambil terus lo ganti rugi daripada teriakannya makin menggelegar seisi kampus," ucap Abinaya. Jaya hanya mendengus kasar dan pergi begitu saja disusul yang lain kecuali Ares tanpa memperdulikan Vana yang mulai marah.Sebisa mungkin Vana menahan amarahnya daripada beasiswanya dicabut hanya karena masalah sepele. 

"Apa lihat-lihat? Mau ikut rusakin handphonenya Vana juga?" Ares terkejut mendengar ucapan Vana. Ares tidak ingin permasalahan ini berlanjut, meskipun bukan Ares yang telah merusak handphone Vana, tetapi ia akan bertanggung jawab. 

Belum sempat tangan Ares menyentuh handphone Vana, Vana langsung menyambarnya begitu saja dan pergi meninggalkan Ares seorang diri disana. Ia dibuat melongo dengan kelakuan Vana yang mendadak itu.






In The Melody





Nyebelin banget sih, untung aja engga Vana lempar sepatu. Dasar mentang-mentang anak popular, aish karena mereka handphone Vana rusak.

 Daripada dilampiaskan dengan amarah, Vana memilih untuk mencoret sketsa yang dengan rela ia mengorbankan waktu tidurnya hanya untuk menyelesaikan gambaran tersebut. Padahal Vana sendiri tahu akan terjadi masalah besar jika tugasnya ada yang tertinggal maupun tidak ia kerjakan.

Mengingat kejadian tadi membuat rasa kesal Vana memuncak kembali, gambaran yang ia coret kini disobek menjadi serpihan-serpihan kecil. "Tugas lo kenapa harus disobek, padahal gue belum liat gambarannya," suara yang muncul tiba-tiba membuat Vana langsung menghentikan aksinya.

Cakrawala menatap serpihan kertas yang tengah berhamburan karena angin, alisnya terangkat meminta jawaban atas semua ini. "Nanti juga Vana gambar lagi bisa," Jawab Vana singkat. Cakrawala hanya bisa menghela nafasnya, Cakrawala tau gadis disampingnya sedang ada masalah meskipun Vana tidak pernah cerita kepadanya tetapi Cakrawala peka akan hal itu.

"Kenapa lagi?" tanyanya dan hanya mendapati gelengan dari Vana. "Van, gue tau lo ada masalah. Gue kenal sama lo engga sehari seminggu. Gue kenal lo udah dari kecil." Vana menundukan kepalanya, ia tidak mau bertatap muka dengan Cakrawala. 

Seisi kelas tiba-tiba saja heboh karena kedatangan seseorang, sontak Vana langsung mengarahkan arah pandangannya menghadap sosok tersebut, "KAMU!!!" teriaknya kepada sosok tersebut.

Yang diteriaki hanya memasang wajah datar. Rasa kesal masih menyelimuti Vana, bagaimana ia bisa lupa jika seseorang yang baru saja menginjak handphonenya kini berada disatu kelas yang sama dengan Vana.


"Oh, hai. Kenapa gue harus sekelas sama lo."





To Be Continue...🎶






Hai sekian lama menghilang akhirnya aku kembali, maaf yah... 

Aku bawain cerita  baru, untuk Cacth You aku bakalan upload juga nanti 

See you next part❤️











In the MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang