Chapter 5

282 23 0
                                    

Setelah ayya sadar dokter mengatakan bahwa ayya hanya butuh istirahat yang cukup dan sudah boleh pulang 3 hari lagi.

Hari ini, tepatnya tanggal 15 Februari, Caine sedang menyuapi ayya sarapan dengan makanan favoritnya yaitu katsu. Mereka hanya berdua karena yang lain pada sekolah dan Rion sedang melakukan transaksi senjata ditemani oleh gin dan key.

"Makan yang banyak ya sayang.. Biar cepet sembuh.. " ucap Caine dan menyuapkan katsu kemulut putrinya.

"Iwywa mwamwi" ucap ayya dengan mulut yang masih penuh makanan.

"Ditelen dulu sayang.. Nanti kalo kesedak gimana? " ucap Caine dan dibalas senyuman oleh ayya.

Selang beberapa menit Rion datang dengan membawa paper bag yang cukup besar, ternyata itu berisi cemilan untuk putrinya.

"Papi dateng.. " ucap Rion dan memberikan paper bag itu kepada putrinya.

"Wihh jajann.. Makasih papiii.. " ucap ayya dan mencium pipi tirus papinya.

"Papi aja nih yang dicium? " tanya Caine yang sedang duduk disamping ranjang ayya, saat melihat momen bapak dan anak itu.

Ayya tersenyum dan mencium pipi maminya serta memeluknya.

(Sangat harmonis bukan? Aku juga mw..)

2 hari kemudian

Hari ini ayya sudah boleh pulang dan sekarang Caine sedang mengemasi barang" mereka. Setelah selesai Rion masuk dan menggendong ayya menuju mobil diikuti oleh Caine dibelakangnya. Di mobil, ayya sekarang sedang menyerderkan kepalanya di dada milik Caine dan kepalanya di elus perlahan oleh Caine.

"Papi.. Ayya kan udah sembuh nih.. Mau eskrim.. " ucap ayya.

"Hm.. Eskrim? " tanya Rion dan melihat kekursi belakang untuk melihat Caine, karena dibalas anggukan oleh Caine, Rion menjalankan mobilnya menuju ke supermarket.

"Boleh tapi jangan banyak-banyak ya dek.. " lanjut Rion.

"Okey pii" jawab ayya.

Saat sampai di supermarket Rion turun dan membukakan pintu untuk istrinya. Caine turun sambil menggendong ayya dan tiba-tiba Rion merebut ayya dari gendongannya. Mereka membeli beberapa eskrim, cemilan dan bahan masak. Setelah itu mereka membayar kekasir.

"Istrinya cantik ya pak? " ucap mbk-mbk kasir dan dibalas senyum oleh Rion.

"Iya dong kak, mami aku tuh" ucap ayya dan membuat semuanya tertawa.

Setelah selesai membayar Rion lanjut mengemudikan mobilnya menuju ke-mansion miliknya. Di perjalanan ayya tertidur di pangkuan Caine karena rambutnya yang dielus dengat lembut, apalagi tangan Caine sangat lembut, siapa coba yang ga ngantuk di elus tangan lembut milik Caine. Sampai di mansion Rion turun dan menggendong ayya kekamar ayya, karena Rion tau anaknya masih butuh banyak istirahat. Setelah itu, Rion turun dan duduk disofa bersama Caine. Mereka hanya berdua karena anak-anaknya belum pada pulang. Rion memeluk Caine dan menenggelamkan wajahnya didada Caine.

"Aku juga mau dipeluk sama dipat pat.. Masak si dedek doang.. " ucap Rion dengan muka melasnya.

"Iya.. Iya.. Dasar bayi gede.. " ucap Caine dan mengelus surai ungu milik Rion.

Selang beberapa menit Rion tertidur di pelukan Caine. Caine yang menyadari itu membenarkan posisi Rion berbaring di sofa, karena Caine tau dia tidak akan kuat menggendong Rion menuju kamar. Setelah itu Caine pergi kedapur untuk memasak makan siang dan menaruh berapa belanjaan yang mereka beli ke rak dan kulkas. Saat memasak Caine merasa ada yang memeluk pinggangnya, dan ternyata itu Rion yang sudah bangun dan meletakkan kepalanya di bahu Caine.

"Kenapa aku ditinggal hm? " bisik Rion di telinga Caine.

"Kan aku mau masak makan siang yon.. " jawab Caine.

Selang beberapa menit terdengar suara motor milik souta. Souta memarkirkan mobilnya di garasi dan berjalan menuju pintu bersama Mia. (Souta ama Mia satu sekolah seng cuma beda kelas aja, Mia kelas 8 sedangkan souta kelas 9,jadi berangkat sama pulangnya bareng boncengan gitu). Setelah membuka pintu souta dan Mia berjalan kesofa buat duduk.

"Gila cape bet gue.. " ucap souta dan bersandar ke sofa.

"Iya weh.. Tugas Mia juga banyak banget.. " ucap Mia.

Seketika mereka saling pandang saat mencium bau masakan Caine dan mereka langsung berlari kearah dapur.

"Mam- lah lagi bucin ternyata.. " ucap souta saat melihat mami papinya lagi pelukan dan souta reflek mengalihkan pandangannya.

Caine tersenyum dan bertanya kepada souta. "Kenapa sou? " tanya Caine.

"Gapapa mih.. Mami lagi masak apa? " tanya souta.

"Lagi masak ayam woku, katsu buat ayya, ama bakwan jagung" jawab Caine dan menyiapkan piring di meja.

Selang beberapa menit anak-anak yang lain udah pada pulang, dan mereka sudah bersiap untuk makan tapi mereka menyadari bahwa ayya tidak ada di meja makan. Rion sontak langsung menyuruh Riji untuk memanggil ayya dikamarnya.

"Panggilin adekmu coba ji" ucap Rion.

"Oke beh" ucap Riji dan berjalan menaiki tangga menuju kekamar ayya. Setelah sampai di kamar ayya, Riji mengetuk pintu itu dan memanggil adiknya.

"Dedek.. Bangun.. Makan yok" ucap Riji.

"Iya kak bentar.. " ucap ayya yang masih mengumpulkan nyawa. Setelah itu ayya turun dari ranjangnya dan berjalan, tapi baru satu langkah ayya langsung terjatuh, Riji yang mendengar suara seperti orang yang terjatuh langsung membuka pintu itu dan melihat adiknya sedang meringis kesakitan. Riji sontak menggendong ayya dan meletakkannya keranjangnya lagi. Riji memijat dan mengurut kaki adiknya yang keram itu. Sedangkan adiknya hanya bisa meringis kesakitan. Selesai mengurut kaki ayya riji menggendongnya dan membawa ayya keruang makan.

"Kenapa si dedek ji? " tanya krow.

"Kakinya keram, tenang udah kuurut kok" jawab riji dan mendudukkan ayya ke kursinya.









































To be continued..

Hi guys... I'm so sorry baru sempet up.. Banyak tugas soalnya hehe3>

Maaf kalo banyak typo, jelek, dan alurnya ga nyambung ygy.

-murni karangan author.

Oke segitu aja.. Maaf klw cuma dikit.. Jangan lupa jaga kesehatan dan pola makan kalian yah..

See you in next chapter all..

#RionCaine😁



Family? || Tokyo Noir FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang