r u okey?

286 20 0
                                    

Setelah selesai makan, Rion menggendong ayya dan membawanya ke ruang kerja miliknya, mungkin mau ditanya soal yang nyulik dia?. Sampai di ruang kerjanya Rion mendudukkan ayya ke sofa dan memangkunya.

"Ayya kenal ga sama orang yang nyulik ayya kemarin? " tanya Rion dan mengelus surai putih putrinya.

"Kenal pii.. " jawab ayya pelan sambil menunduk namun Rion masih bisa mendengarnya.

"Siapa dia? " tanya Rion lagi.

"D-dia.. K-kakak adek pii.. " jawab ayya yang masih menunduk.

"Adek.. Tatap papi sayang.. Jangan takut.. Papi ga marah sama adek kok.." ucap Rion dan menarik dagu putrinya agar menatap dirinya. Bisa Rion liat mata ayya berkaca-kaca seperti mau menangis. Rion menenangkan putrinya sebelum bertanya lagi. Setelah ayya cukup tenang Rion kembali bertanya padanya.

"Siapa namanya dek? " tanya Rion.

"Namanya.. Dion Valentino Lucchese.. Anak pertama ayah pi.. " jawab ayya.

"Berapa orang yang mukulin dedek ama kak selia? " tanya Rion lagi.

"Dua orang.. Kayaknya kak Dion sama temennya pi.. " jawab ayya.

"Ka Dion ada bilang ga kenapa ka Dion nyulik dedek? " tanya Rion.

Ayya langsung menceritakan semuanya dari kakanya yang ga suka dia dll. Setelah menceritakan semuanya ayya memeluk erat Rion dan seperti sangat ketakutan, tubuh ayya bergetar hebat, Rion yang menyadari hal itu langsung memeluk putrinya lebih erat dan mengelus lembut surai putrinya.

"Papi.. Ayya takut... Jangan tinggalin ayya.. Ayya gamau sendiri.. Ayya mau papi sama mami.. " ucap ayya lirih..

"Ayya.. Sayang... Tenang okey.. Papi disini.. Papi sama mami ga bakal ninggalin ayya kok.. " ucap Rion lirih.

"CAINEE!! " panggil Rion.

Caine di lantai bawah yang mendengar dirinya di panggil Rion kemudian bangun dari duduknya.

"Mami keatas dulu ya? Di panggil papi soalnya" ucap Caine dan berjalan keatas menuju ruang kerja Rion. Saat Caine membuka pintu ruang kerja Rion, dia terkejut karena melihat putrinya yang sedang menangis di dekapan Rion. Caine yang melihat itu berlari menghampiri kedua orang itu dan langsung memeluk mereka. Merasa ada seseorang lagi yang memeluknya, ayya melonggarkan pelukan pada papinya dan membuka matanya agar bisa melihat seseorang yang memeluknya dan Rion. Ketika melihat orang itu adalah Caine, ayya makin menangis dalam dekapan kedua orang tuanya itu.

"Mami.. Papi... Jangan tinggalin ayya ya? Ayya gamau sendirian.. Ayya takut.. " ucap ayya dengan bibir yang bergetar.

Caine yang mendengar ucapan anaknya ikut menangis, "tenang sayang.. Mami sama papi disini.. Mami sama papi ga bakal ninggalin ayya.. " ucap Caine.

"Cup.. Cup.. Cup.. Udah ya sayang nangisnya nanti matanya bengkak loh.. Nanti papi beliin eskrim yang banyak deh.. Tapi udah ya nangisnya? Cantiknya ilang nanti kalo nangis terus.. " ucap Rion sambil menenangkan anaknya.

Selang beberapa menit Rion sudah tak mendengar isak tangis putrinya, dan benar saja ayya sudah tertidur di dekapan kedua orang tuanya. Rion langsung menggendong ayya dan berjalan menuju kamar ayya diikuti Caine di belakangnya. Caine membukakan pintu kamar ayya dan langsung berlari ketempat tidur untuk merapikannya. Setelah di rapikan Rion meletakkan ayya dikasur, namun saat Rion mau bangun, kerah bajunya di pegang dengan sangat kuat oleh ayya.

"Jangan tinggalin ayya sendirian.. Ayya takut Mi.. Pi.. " ucap ayya yang masih menutup matanya.

Karena kasihan pada putrinya, Rion dan Caine memilih untuk tidur dan menemani anaknya di situ.
Setelah tertidur entah berapa lama, Caine bangun dan melihat jam, ternyata sudah jam 16.00, Caine segera membangunkan Rion dan ayya. Dan menyuruh mereka untuk mandi tapi ayya malah merengek ingin dimandiin Caine, (maklum anak mami & papi tuhh)

"Ayya mau di mandiin mami!! " rengek ayya.

Caine yang melihat ayya seperti itu hanya bisa meng iyakan dengan pasrah. Sedangkan Rion sudah geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak bontotnya itu.

Setelah mandi, mereka bertiga turun kebawah dan melihat semuanya sedang berada di ruang tengah sambil menonton tv dan ada yang sibuk dengan handphone mereka. Mereka bertiga duduk dengan posisi ayya dipangkuan Caine, dan Rion duduk disamping riji. Ayya yang berada di pangkuan Caine tiba-tiba turun dan berjalan menghampiri papinya. Ayya duduk dipangkuan Rion dan memeluknya.

"Tumben.. Pasti ada maunya nih.. " ucap Rion dan mengelus lembut surai putih milik ayya.

"Papi ga inget tadi siang papi bilang apa? Mana eskrim ayyaa.. " ucap ayya.

"Hah- ohh.. Yaudah mau sekarang? " tanya Rion.

"Iyaaa.. " jawab ayya.

"Yaudah yok berangkat" ucap Rion dan berdiri sambil menggendong ayya.

"Ada yang mau ikut? " tanya Rion.

"Kemana pih? " tanya balik echi.

"Ini si dedek minta dibeliin eskrim.. " jawab Rion.

"Owhh.. Echi mau ikut dong pi" ucap echi dan ikut berdiri.

"Mia juga mauu! " ucap Mia dan ikut brdiri juga.

"Gaada yang mau ikut lagi? Caine, mau ikut ga sayang? " tanya Rion.

"Ga deh aku di rumah aja nemenin anak-anak, titip seblak aja yon" jawab Caine.

"Oke yang" ucap Rion dan berjalan menuju garasi bersama 2 putrinya itu.














































To be continued..

Maaf baru sempet up guys..
Harusnya si males up tapi karena aku anaq baiq jadi aku up demi kalian<3

Sebenernya karena gabut si kan libur sekul yak..

Aku bakal sering-sering up si niatnya.. Jadi tunggu terus kelanjutannya, maybe next chapter itu ultah ayya? Kepo yak?

Jangan lupa vote dan jaga kesehatan kalian yah.. Babayy..

See you in next chapter all..

#RionCaine😁



Family? || Tokyo Noir FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang