Setelah merasa sia-sia untuk mencari inspirasi cerpen, Tala pun akhirnya memilih merebahkan badannya itu di sofa dan menutup mata sejenak untuk menenangkan pikiran yang sudah kacau.
OoO
Ibu yang tak sengaja lewat ruang tamu dan melihat anaknya masih pulas tertidur di sofa berniat untuk membangunkan.
"Bangun sayang, Tala? sudah sore nak." Ibu membangunkan.
"Tala haus bu." Keluhku setengah sadar.
"Ibu ambilkan sebentar ya, Tala bangun dulu." Aku pun mengikuti perintah ibu untuk bangun. Setelah aku duduk dan mulai sadarkan diri, ibu membawakan secangkir gelas berisi air putih.
"Terima kasih bu." Ucapku lembut.
"Sama-sama, kamu kenapa tidur di sini nak?." Tanya ibu heran.
"Tadi Tala mau buat cerpen bu awalnya tapi Tala bingung mulainya dari mana, jadi Tala istirahat bentar sambil mikirin judul yang bagus buat cerpen." Keluhku sambil memanyunkan bibir.
"Kasian nya anak ibu ini, memangnya cerpen untuk apa nak?." Ibu penasaran.
"Untuk lomba besok." Aku menjawab datar.
"Cerpennya udah jadi? Mana coba? Ibu mau lihat?." Ibu semakin penasaran.
"Tala masih belum buat bu, tapi sekarang tala mau bikin soalnya tala udah tau mau bikin apa, hehe." Ucapku pelan.
"tapi, sekarang udah jam 4 sore nak. Yakin bisa beres besok?." Ucap ibu mengingatkan.
"HAH?? SEKARANG UDAH SOREEE?!?!?!." Kagetku setengah mati.
Dengan tergesa-gesa tala langsung mengecek handphone dan melihat angka yang terpajang cantik di dalamnya. Yeap betul, waktu menunjukan pukul 16.00 WIB yang di mana hal itu membuat tala menjadi sangat tidak karuan dan merasa sangat panik.
"Masi banyak lomba-lomba yang lain kok nak, jangan hawatir yaa." Ucap ibu menenangkan. Tetapi ucapan ibu nampak nya tidak sampai pada indra pendengaran Tala, sebab Tala sedang sibuk dengan isi pikirannya sendiri.
Tak berselang lama Tala pun mengutarakan bahwa ia akan melanjutkan perlombaan tersebut dan menyelesaikan 1 buah cerpen pada 1 malam.
"Tala yakin dalam 1 malam cerpennya akan selesai??." Tanya ibu ragu.
"Yakin, Tala bisa kok menyelesaikan cerpen itu." Yakin Tala.
"Ya sudah, kalo Tala butuh apa-apa ibu ada di sini yaa." Ucap sang ibu lembut.
"Oke komandan. Laksanakan." Tangan Tala memberi hormat.
Apakah Tala sanggup membuat cerpennya dalam 1 malam? ataukah akan ada keajaiban yang akan membantunya?
OoO
N A B A S T A L A
KAMU SEDANG MEMBACA
N A B A S T A L A
FantasyHai, aku Nabastala. Aku adalah anak tunggal di dalam keluargaku. Sedari kecil aku selalu diberi buku-buku cerita seperti cerita Si Kancil dan majalah seperti majalah Bobo. Yang pada akhirnya membawaku pada dunia ini. Ya, dunia fiksi. Aku menjadi gem...