“Singkatnya, mari saling jatuh cinta dan buat detak kita seirama.”
.
.
.
.
.NARION sudah membuat janji dengan calon pengacaranya. Sebelum itu, dia telah berkonsultasi dengan beberapa teman dan koleganya perihal firma hukum terbaik dan terpercaya. Lalu, salah satu sahabatnya—Miguel Danuarta namanya—merekomendasikan sebuah firma hukum yang sering dia gunakan untuk mengatasi masalah serupa. Miguel sendiri adalah seorang aktor, kerap kali diikat oleh skandal untuk pengalihan isu politik seperti kasus Narion saat ini.
Narion melihat arlojinya, dia sengaja datang lebih awal dan memilih menunggu calon pengacaranya. Duduk tenang, sesekali menyisip kopi dan membuka pesan atau email yang masuk dari ponselnya. Lalu, sebentuk suara langkah terasa mendekat. Spontan kepala laki-laki itu menengadah, netra tajamnya menangkap siluet seorang perempuan. Pakaian formal, dan terlihat rapih.
Narion meletakkan ponselnya di atas meja, menatap penuh pada perempuan yang kini berdiri di hadapannya saat ini. Tatapan mereka bertemu, saling beradu tajam-menelisik satu sama lain dengan berani.
“Dengan tuan Narion Sanskara Hilman?” perempuan itu lebih dulu membuka percakapan.
Detik setelahnya, Narion bangkit tanpa memutus tatapannya. Dia mengulurkan tangan kehadapan perempuan tersebut, dan disambut dengan sopan. “Benar. Anda perwakilan Firma Hukum Jagakarsa?”
Perempuan yang masih berjabat tangan dengannya itu menganggukkan kepalanya, tangan yang saling menjabat itu kemudian terlepas saat Narion mempersilahkannya untuk duduk dihadapannya. Tatjana Sapprhire. S.H., M.H. Merupakan nama pada profil yang Narion terima langsung dari Direktur Utama Firma Hukum Jagakarsa.
Tatjana Sapphire merupakan seorang kuasa hukum yang namanya pernah masuk dalam daftar 10 Pengacara paling berpengaruh edisi koran Forbes Indonesia tahun 2024. Lulusan terbaik Universitas Indonesia program Sarjana jurusan hukum dengan masa studi 3.5 tahun, penerima beasiswa Program Magister dari Yale University dan berhasil lulus dengan predikat Summa Cumlaude. Tatjana juga pernah menjadi perwakilan Indonesia untuk menghadiri pembukaan forum "2022 UN High Level Political Forum for Sustainable Development"
Narion tidak sembarangan dalam memilih kuasa hukum, oleh sebab itu dia memilih Tatjana Sapphire. Bukan karena rekomendasi direktur Firma Hukum tempat perempuan itu bekerja sekalipun.
“Sebelumnya perkenalkan, saya Tatjana Sapphire.” Perempuan dengan wajah tegas itu membuka suara, dia meletakkan beberapa dokumen di atas meja. “Saya telah mempelajari perihal kasus yang tuan ajukan, dan dalam hal ini kemungkinan kita memenangkan banding 90%”
“Lalu, kemana perginya 10% yang lain?” Wajah tenang Narion, berbanding terbalik dengan sorot matanya yang tajam-menguarkan aura intimidasi.
Tatjana menarik kedua sudut bibirnya, menyeringai kecil lantas membalas dengan berani. “10% atas kurangnya bukti untuk memberatkan hukuman lawan. Saya pasti memenangkannya untuk anda, namun keputusan mutlak ada pada hakim. Sejauh apa anda ingin saya mengalahkan mereka?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Lets Be In Love
RomancePramoedya Series ke-3 Cerita ini punya rate 17+ [harsh world, sensitive topic, skin-ship, kissing, smoking, suicide, etc. Jadi harap bijak dalam memilih bacaan. *** "Singkatnya, mari jatuh cinta dan buat detak kita seirama." ©Copyright @Iamregitaaa...