Pertemuan demi pertemuan itu takdir. Kebetulan mana yang aku percaya? Tidak ada. Nyatanya garis cerita takdir kita yang nyata, kebetulan hanyalah sebuah ungkapan semata
_KMLH09_
Hayy Readers
Cerita ringan karyaku datang kembali, kalian penbaca baru atau yang sudah membaca cerita lainku yang lain terimakasih sudah mendukung dengan membacanya.
Vote, dan comment untuk saran juga antusias kalian tentu aku tunggu. Per plot juga problem dan setiap klimaks nya harap ditunggu dengan sabar, yang pasti jika kalian suka dan mendukung karya tulis sederhana ku ini terimakasih banyak:)
Oke langsung saja kisah para anak kuliah ini dimulaiii selamat menikmati....
HAPPY READING
Ayron Naufal Chief lelaki tampan 22 tahun semester 7 jurusan arsitektur, tinggi dan tubuh ideal juga kulit putih bersih tentu membuat dia cukup dikenal banyak orang. Aura ketampanan nya sudah ada sejak ia kecil dan sampai sekarang menjadi perhatian banyak orang sudah menjadi rutinitasnya.
"Lo mau pesen apaan?" Pertanyaan yang dilontarkan untuk Ayron itu membuat lelaki tersebut menatap temannya yang berjalan disampingnya tapi fokus pada ponselnya.
Hans Abgyan Ryota, teman Ayron yang sama-sama tampan dan mereka sudah berteman sejak masa sekolah menengah pertama. Tapi Hans mengambil jurusan bisnis untuk perkuliahannya hingga mereka jarang bersama seperti ini untuk makan siang karena jadwal yang berbeda.
Mereka baru memasuki area kantin fakultas mereka setelah menyelesaikan kelas mereka."Lo nabrak jangan nyalahin gue"
"Hah.. Mak..- ashhh"
Ucapan Ayron seakan doa karena baru saja Hans hendak bertanya ia malah menabrak salah satu kursi kantin.
Ayron memberikan senyum meledek pada Hans yang sedikit berjinjit menyentuh kaki dan lututnya yang terbentur kursi.
"Sialan Lo, harusnya kasih tau lebih jelas kalo ada kursi" sentak Hans hanya dibalas gendikan tak peduli Ayron.
"Lo emang udah kenal lama sama mereka?"
"Cuma kenal nama sama wajah aja sih, gue sama mereka satu SMA"
"Wihh Lo tau dong pasti Ayron sama Hans tipe cewek mereka kayak gimana"
Disela kehebohan Hans yang menabrak kursi, perhatian telinga kedua pria tersebut tentu menangkap obrolan yang membawa nama keduanya itu. Berasal dari dua gadis yang duduknya tak jauh dari mereka berdiri, tapi karena kejadian menabrak tersebut sepertinya mereka tidak menyadari jika Hans dan Ayron mendengarkan mereka.
"Gak tau, setau gue Hans sih udah punya pacar kalo Ayron katanya gak pernah pacaran sampe sekarang. Jadi untuk tipenya gue gak tau, pacar Hans aja gue gak tau bentukannya kek gimana" balasan dari gadis yang katanya satu SMA dengan Ayron dan Hans itu membuat Ayron memilih tak mendengarkan lagi pembicaraan keduanya, sepertinya tak penting juga.
"Udah ayo, Lo juga cuma kebentur doang bukan patah tulang ayo" ajak Ayron hendak kembali berjalan tapi ucapan dan balasan dari dua gadis yang masih membicarakannya dan Hans itu membuat nya cukup tercengang.
"Masa sih Ayron gak pernah pacaran, yang bener aja. Dia spek tampan rupawan gitu"
"Mungkin dia gak normal, gak doyan cewek kali dia gak pernah liat gue dia sama cewek hehe" balasan singkat dan terlalu santai dari gadis yang mengaku satu sekolah dengan Ayron dan Hans itu membuat Ayron menajamkan tatapan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time!
Random"Mungkin dia gak normal, gak doyan cewek kali dia gak pernah gue liat dia sama cewek heheh" Brak "Eh setan anak mami baik hati" "Maksud lo apaan bilang gue Gay" "Hih, kaget anjir. Pede banget lagi lo gue barusan ngomongin lo, gak ada yang bilang lo...