Ketika setiap kisah masalalu kembali, semuanya hanya menjadi alur memutar. Dan kehidupan akhirnya hanya terlibat dengan orang-orang yang sama
_KMLH0912_
_HAPPY READING_
Sudah cukup sore dan Zee baru keluar area kampus. Sekarang sekitar pukul 17.00, dan nanti satu setengah jam dari sekarang ia harus mulai melatih.
Sebenarnya setelah makan siang, kelas nya selesai. Hanya saja dia harus menyelesaikan cerita nya yang akan ia serahkan besok pada tim penerbit. Selain itu juga dia harus menyelesaikan cerita untuk lombanya, dan sudah dia selesaikan juga dan dikirim barusan hingga ia tinggal menunggu hasilnya.
Area kampus memang sudah sepi, karena hari sudah sore. Terlihat hanya beberapa orang yang ada di area fakultas nya juga.
"Gue cari makan dulu deh kek nya" gumam zee kala ia sudah keluar area kampus dan berjalan di trotoar. Ia juga memikirkan makanan apa yang enak sekarang untuk menu nya.
Saat tengah asik melihat sekeliling mencari tempat makan dan memikirkan makanan apa yang akan ia makan, ada sebuah mobil yang membunyikan klakson dan berhenti di dekat Zee.
Dan ketika yang punya mobil tersebut membuka kaca mobil samping barulah Zee tau jika itu adalah Hans.
"Oh lo" ucap Zee menatap Hans
"Iya ini gue, Lo ngapain sore-sore masih di deket kampus?" Tanya Hans
"Baru beres urusan aja, lagi mau cari makan ini juga" jelas Zee diangguki mengerti Hans.
"Masuk, kebetulan gue juga belum makan"
Zee sedikit berfikir lalu dia pun menurut untuk masuk kemobil Hans. "Kalo bisa cari tempat makan yang deket, gue ada urusan satu jam lagi soalnya" ucap Zee setelah duduk disamping Hans dan memakai selbeth.
"Sibuk sekali nyonya Zee ini" ucap Hans dan mulai menjalankan mobilnya
"Emm nggak kayak Lo, kurang kerjaan"
Hans sedikit menatap sinis Zee, meski nyatanya memang benar seperti itu sih.
"Diresto depan gimana?" Tanya Hans kala ingat ada restoran yang sering ia kunjungi.
"Nggak, mahal disana. Cari tempat lain" balas Zee cepat membuat Hans tersenyum dan malah berhenti di restoran yang ia maksud.
"Loh, gue bilang cari tempat lain kok malah disini" keluh Zee saat mobil berhenti terparkir didepan resto tersebut.
"Gue traktir, tenang aja. Hidup Lo terlalu irit tau gak" ujar Hans dan keluar dari mobil.
Zee menatap jengah Hans yang keluar dari mobil, baru ia ikut keluar juga. "Hidup Lo terlalu boros makan ditempat ginian terus, yang lebih murah juga banyak kali. Dan rasanya sama aja"
"Ribet, ikut aja. Gue yang traktir jadi jangan banyak komentar"
"Yaudah awas lo nyesel, makan gue banyak dan Lo gak boleh protes tentang apapun yang gue pesen nanti" tutur Zee dan berjalan duluan memasuki restorant.
Hans tersenyum kecil dan mengikuti langkah Zee untuk masuk kedalam restorant.
"Selamat datang mas, mbak. Silahkan" sapaan sopan dari pelayan di resto itu ditanggapi senyum kecil oleh Zee dan Hans.
"Mbak kursi untuk dua orang, dan kalo bisa diujung aja ada?" Tanya Zee pada pelayan tersebut.
"Ada mbak, mari saya antarkan" tutur pelayan tersebut dan berjalan duluan untuk menunjukan meja yang Zee inginkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time!
Acak"Mungkin dia gak normal, gak doyan cewek kali dia gak pernah gue liat dia sama cewek heheh" Brak "Eh setan anak mami baik hati" "Maksud lo apaan bilang gue Gay" "Hih, kaget anjir. Pede banget lagi lo gue barusan ngomongin lo, gak ada yang bilang lo...