Ternyata memang terlalu jauh aku mengubah alur cerita yang harusnya menjadi milikku, sehingga kini orang lain yang menjadi poin utama perannya. Seharusnya itu aku:)
_KMLH0912_
_HAPPY READING_
"Aku kaget tau kalo Hans ternyata adik kamu"
Vlora berbicara dengan Vendro yang fokus menyetir, mereka menuju kantor Vendro dan untuk pertama kalinya Vlora ikut ke kantor Vendro. Padahal Zee teman nya sering datang ke kantor tunagannya itu, sedangkan dia tunangannya sendiri baru sekarang kesini, itupun karena paksaan Vendro.
"Kenapa kaget?" Tanya Vendro tapi tetap fokus menyetir.
"Yah gak kepikiran aja, aku emang gak tau juga sih nama lengkapnya Hans makanya kaget. Padahal aku kenal dia sejak SMA, walaupun cuma aku yang kenal dia sebatas nama dan wajah aja itu juga" tutur Vlora menjelaskan.
Sejak kecil Vlora tidak suka pusat perhatian makanya dia kurang minat untuk dekat dengan orang-orang yang cukup banyak diperhatikan. Tapi beda dengan Zee, temannya itu sangat populer sejak kecil bahkan sekarang di fakultas nya juga seperti itu, tapi hanya untuk Zee dia berteman dengan penarik perhatian, karena Zee selalu cuek akan hal itu.
"Kenapa emang kamu gak berteman sama Hans waktu itu sampe sekarang?"
"Yaa karena Hans terlalu menarik perhatian sama temennya tuh, makanya males ada disekitar mereka tuh. Cukup tau aja nama mereka sama wajah mereka, gak terlalu penting juga buat kenal dan temenan sama mereka"
Vendro mengangguk mengerti, tau juga jika Vlora pembuat kehebohan tapi tak suka saat jadi pusat perhatian."Padahal Zee udah kenal Hans dari lama. Kamu malah baru kenal adik aku"
Vlora menatap Vendro seolah bertanya 'benarkah?'
"Beneran, malahan kata Zee mereka pernah tanding karate bersama waktu SMA"
Vlora diam dan sedikit berfikir, pantas saja Zee bilang kalo Vlora aneh karena gak kenal Hans. Dan kini dia tau kenapa Zee bisa kenal Hans. Wahh dunia emang sempit ya..
"Nah udah sampe" ucap Vendro mengalihkan perhatian Vlora untuk menatap sekitar.
"Kamu parkir didalem?" Tanya Vlora melihat mereka berada diparkiran dalam ruangan bukan dibagian luar.
"Untuk petinggi itu emang khusus didalem, kalo yang diluar itu pegawai biasa" jelas Vendro diangguki mengerti Vlora dan Mereka berdua pun keluar dari mobil.
"Aku mau beli makanan dulu ke restoran depan. Kamu duluan aja masuk nya" ucap Vlora saat mereka sudah berhadapan untuk masuk ke kantor.
"Nantikan kita mau makan siang bareng Xabi, kenapa beli makanan sekarang?" Tanya Vendro mengingat mereka ada rencana makan siang bareng Putrinya.
"Aku mau ngemil aja, laper lagi soalnya. Nunggu kamu kerja walau sebentar juga bosen lah mas" balas Vlora
"Yaudah aku anter kamu dulu aja kalo gitu"
"Nggak usah, emangnya aku anak kecil apa dianterin segala. Kamu masuk duluan terus langsung mulai kerjanya biar aku masuk nanti kamu gak lama" tutur Vlora mendorong Vendro untuk masuk duluan.
"Yaudah nanti kalo udah selesai kamu langsung ke ruangan aku aja ya"
"Iya iya udah sana"
Vlora pun tersenyum melihat kepergian Vendro yang akhirnya masuk ke area kantor juga. dan setelahnya baru Vlora keluar area parkir untuk membeli makanan.
Beberapa menit direstoran dan sudah berhasil membawa makanan dibungkus, Vlora kini memasuki area kantor Vendro. Mewah, tentu. Dan beberapa karyawan berlalu lalang disana, Vlora berfikir ia lupa bertanya dilantai berapa ruangan Vendro.

KAMU SEDANG MEMBACA
Time!
Random"Mungkin dia gak normal, gak doyan cewek kali dia gak pernah gue liat dia sama cewek heheh" Brak "Eh setan anak mami baik hati" "Maksud lo apaan bilang gue Gay" "Hih, kaget anjir. Pede banget lagi lo gue barusan ngomongin lo, gak ada yang bilang lo...