Jika waktu adalah lomba, maka aku selalu berlomba dalam mengenalmu. Karena tanpa sadar semua hanya berjalur pada aku, kamu, kita.
_Kmlh0912_
HAPPY READING
Hans sedang berjalan untuk menemui Ayron yang katanya kini ada dibagian kesehatan, tapi saat baru belokan menuju ruang kesehatan ada yang menepuk pundaknya.
"Hai" kata pertama itu membuat Hans menaikan alis nya bingung.
"Mana temen Lo?" Lanjutan kata itu menyadarkan raut wajah Hans pada orang itu.
Zee, gadis yang menendang sahabatnya itu kini berdiri dihadapannya.
"Ada, karena ulah lo dia lagi diobatin" balas Hans diangguki mengerti Zee.
"Udah dua tahun kayaknya kita baru ketemu lagi, yes?"
Zee menatap Hans tapi dengan raut wajah tanpa ekspresi."Maybe, i don't know. Gak ngitung gue, gak penting juga. Gue mau temuin temen lo dulu, di ruang kesehatan kan?"
Hans tersenyum miring tapi menahan Zee yang hendak melangkah."Gue juga mau kesana, bareng aja" Hans berjalan sambil memegang lengan Zee yang otomatis mengikuti langkahnya.
Zee memukul tangan Hans hingga terlepas dari tangannya, membuat langkah mereka terhenti. "Gue masih bisa jalan sendiri, gue bukan orang kurang keseimbangan sampe harus lo gandeng. Dan gue juga tau jalan ke ruang kesehatan" omel Zee dengan wajah terlampau santai lalu kembali berjalan, Hans tersenyum dan menyejajarkan langkahnya dengan Zee.
"Sekarang gue tau, teman yang lo dan yang Abang gue maksud itu Vlora? Gadis tadi kan, yang ngomongin Ayron"
Zee melirik sekilas Hans yang berjalan disampingnya mengerti arah pembicaraan tersebut. "Hemm, dan gue merasa aneh disituasi sekarang. Tadi Vlora nanyain kenapa gue kenal lo, dan sekarang lo menyatakan kalo lo baru tau soal siapa Vlora juga, seharusnya kalian yang lebih saling mengenal bukan? Aneh""Yaaa dan gue malah lebih kenal lo, gue jadi bingung sistem persahabatan kayak gimana diantara lo sama Vlora"
Hans mengatakan itu saat mereka sudah didepan ruang kesehatan lalu Hans membuka pintu ruangan tersebut untuk masuk.
Tapi karena ucapan Hans barusan, mereka berdua jadi terkekeh bersama membuat penghuni yang ada di ruangan kesehatan menatap kearah mereka karena suara yang mereka timbulkan.
Ayron yang memang satu-satunya pasien yang ada di ruang kesehatan juga seorang dokter penjaga sepertinya yang kini baru keluar dari sebuah ruangan kecil yang ada di ruangan kesehatan tersebut.
"Ngapain lo bareng sama tuh cewek?" Pertanyaan Ayron menghentikan suara Hans dan Zee sampai kedua orang itu menatapnya lalu berjalan mendekat.
Dokter penjaga juga mendekat pada Ayron sambil membawa sebuah baskom kecil juga anduk kecil.
"Sepertinya teman kamu sudah datang, jadi ini mau saya yang kompres atau kamu mau dibantu oleh teman kamu saja?" Tanya dokter penjaga tersebut saya meletakan baskom berisi air hangat itu diatas nakas samping ranjang Ayron.
"Dok bisa istirahat saja, saya juga bisa lakukan sendiri" tutur Ayron
"Nanti saya bantu dia kok dok, gak papa" lanjut Zee menimpali diangguki mengerti dokter tersebut, karena tadi juga dokternya sudah melihat kondisi Ayron yang sebenarnya tidak apa-apa hanya lebam ringan di pinggangnya.
"Kalau begitu saya permisi"
Setelah pamit undur diri, dokter penjaga pun meninggalkan tiga orang tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/367959065-288-k290499.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Time!
De Todo"Mungkin dia gak normal, gak doyan cewek kali dia gak pernah gue liat dia sama cewek heheh" Brak "Eh setan anak mami baik hati" "Maksud lo apaan bilang gue Gay" "Hih, kaget anjir. Pede banget lagi lo gue barusan ngomongin lo, gak ada yang bilang lo...