One Piece: SAYA! Perang Puncak, Di Balik Layar!

Bab 90 Blackbeard: Tolong Panggil Aku Bajak Laut Nomor Satu!

"Lin Xiao, kamu bajingan tercela..."

Shanks menatap Lin Xiao dengan wajah dingin, matanya penuh niat membunuh.

Tapi dia tidak impulsif seperti sebelumnya.

berhadapan dengan pria ini,

Dia telah menunjukkan kekuatan yang cukup untuk membuatnya berhati-hati dan takut.

"Shanks, ayo pergi, situasinya di luar kendali kita, tetap di sini, kita mungkin menjadi sasaran.

Dengan bantuan kekuatan besar Bullet, Beckman terbang kembali ke sisi si rambut merah, dan menghentikan Shanks yang ingin terus menembak.

Untuk pertempuran ini,

Beckman telah membuat penilaiannya sendiri.

Karena Marinir berani mengabaikan bujukan,

Secara terbuka melawan dua resimen Empat Kaisar.

Sudah dijelaskan tekad dan niat mereka.

Setelah kematian Sengoku,

Medan perang pada dasarnya telah diambil alih sepenuhnya oleh Akainu si idiot itu.

Untuk Laksamana elang berdarah besi ini,

Bahkan Beckman takut dengan tembakan tiga angka.

mustahil,

Ini terlalu kaku.

Dan tanpa memikirkan akibatnya.

Orang-orang seperti itu,

Bisa dibilang itulah yang paling ditakuti dan tidak ingin diprovokasi oleh para bajak laut.

Jadi jatuhnya Bajak Laut Shirohige,

Ini hampir menemui jalan buntu.

Bahkan jika mereka mencoba yang terbaik sekarang,

Selama hambatan besar Grup Lin Xiao tidak dapat diselesaikan,

Maka tinggal saatnya menghancurkan kelompok kulit putih,

Regangkan sejauh mungkin ke belakang.

Tidak bisa mengubah apapun sama sekali.

Kecuali ada kekuatan kuat lain yang melakukan intervensi.

"Apa benar-benar tidak ada kesempatan? Jika aku bertarung dengan seluruh kekuatanku, aku seharusnya... bisa segera membunuh anak itu."

Shanks kehilangan kepercayaan pada apa yang dia katakan.

Seberapa cepat?

Dua hari atau tiga hari?

Atau lebih lama?

Bahkan jika dia yakin bisa mengalahkan Lin Xiao yang kondisinya tidak baik,

Namun jika ingin menyelesaikan lawan dalam waktu singkat,

Jelas sekali adalah mustahil.

Tapi biarkan dia pergi begitu saja,

Tapi sangat tidak mau.

Rambut merahku selalu menjadi orang yang menyelamatkan muka.

ke mana harus pergi,

tidak peduli siapa yang kamu lihat,

Mereka akan memberi saya tiga butir mie tipis.

Saya kebetulan bertemu orang bodoh seperti Anda hari ini,

Jangan beri aku muka dan jangan katakan apa pun,

Dan tampar wajahku di depan seluruh dunia.

Beckman,