[6] The Physicist Wife Who Overturned The World

1119

Di bawah pimpinan Ye Jiushang, Xue Fanxin melewati lorong panjang yang kosong. Setelah lima belas menit, dia tiba di suatu tempat yang tampak seperti surga.

Pohon roh ada dimana-mana di sini, dan bunga roh serta tumbuhan roh juga bisa dilihat dimana-mana. Energi spiritualnya sangat kaya, dan semua bunga serta pepohonan dirawat dengan rapi tanpa bekas rumput liar. Jalanannya dilapisi dengan kristal ungu, dan jalur kristal ungu ini mengarah ke mana-mana.

Tak jauh dari situ, beberapa bangunan megah berdiri. Mereka diselimuti oleh energi spiritual yang kaya, dan dari waktu ke waktu, makhluk roh dan binatang suci akan terbang dari langit.

"Wow... Tempat ini indah sekali! Ah Jiu, dimana ini? Itu terlalu indah. Mungkinkah itu Daerah Terpencil? Tidak, tidak, Daerah Terpencil seharusnya tidak seindah itu. Kalau tidak, Ruying tidak akan merasa begitu kesal ketika dia dihukum olehmu untuk pergi ke Daerah Desolate."

...

"Bukankah aku baru saja memberitahumu? Saya ingin membawa Anda ke suatu tempat bernama Tanah Suci Sembilan Nether. Ini adalah Tanah Suci Sembilan Nether." Ye Jiushang mengusap kepala Xue Fanxin dengan lembut. Lalu, dia memegang tangannya dan berjalan ke depan. "Ada banyak formasi dan mekanisme susunan di sini. Ini pertama kalinya Anda ke sini, jadi Anda harus melewatinya sendiri. Biarkan formasi dan mekanisme susunan di sini membiasakan diri dengan aura Anda. Jika Anda datang lagi di masa depan, Anda bisa masuk tanpa hambatan. Ayo, ikuti aku baik-baik."

"Baiklah baiklah." Xue Fanxin mengizinkan Ye Jiushang untuk memimpinnya. Saat mereka berjalan, dia mengagumi pemandangan indah di sini. Semakin dia melihatnya, semakin dia menyukainya. "Ah Jiu, apa itu Tanah Suci Sembilan Nether? Apa hubunganmu dengan tempat ini?"

"Tanah Suci Sembilan Nether adalah inti dari Wilayah Suci dan tempat tinggal Raja Sembilan Nether. Yang disebut Raja Sembilan Nether sebenarnya adalah Raja Wilayah Suci. Karena Tanah Suci Sembilan Nether, dunia memanggilnya Sembilan Raja Suci atau Raja Nether, dan akulah Raja Sembilan Nether itu."

"Apa? Kamu adalah Raja Sembilan Nether? Ah Jiu, bukankah identitasmu terlalu berlebihan? Penguasa Kesembilan, Paman Kekaisaran Kesembilan, Pemimpin Istana dari Istana Sembilan Awan, pemilik Menara Awan Ungu, dan Dewa Penguasa. Sekarang setelah ada Raja Sembilan Nether, identitasmu luar biasa."

Namun, setelah dipikir-pikir, itu masuk akal. Ah Jiu adalah Dewa Utama. Dia dapat memiliki identitas apa pun yang dia inginkan.

Ye Jiushang tersenyum tipis dan berkata, "Raja Sembilan Nether adalah identitas yang saya gunakan untuk berpindah-pindah di lima benua, sepuluh wilayah, tiga batas, dan enam negeri. Adapun identitas Dewa Utama, itu terlalu kuat dan dapat dengan mudah menakuti orang sampai mati. Oleh karena itu, untuk mengurangi korban jiwa, saya hanya dapat menggunakan identitas lain untuk berjalan-jalan."

"Cih, aku tidak percaya padamu! Tapi ini juga bagus. Anda sering kali bisa berpura-pura menjadi lemah untuk merendahkan penjagaan orang. Status Dewa Utama terlalu tinggi. Di puncak sepi, kan?"

"Ya, di puncak sepi." Ye Jiushang tidak mengatakan apa pun kepada Xue Fanxin. Dia membawanya lebih jauh ke Tanah Suci Sembilan Nether.

Saat ini, beberapa orang telah berkumpul di luar pintu masuk Tanah Suci Sembilan Nether. Mereka berbaris dalam dua baris dan menunggu dengan hormat.

Ketika Ye Jiushang berjalan bersama Xue Fanxin, orang-orang di luar pintu masuk segera membungkuk dan berteriak serempak, "Selamat datang, Raja Sembilan Nether."

Di dalam rombongan ini, sekilas mereka semua adalah pria tampan. Salah satu wanita itu sangat menarik perhatian karena dia berpakaian terlalu mencolok; riasannya luar biasa indah. Dia bahkan berdiri di tempat yang relatif mencolok, membiarkan orang mengetahui niatnya pada pandangan pertama.

Ketika wanita itu menyadari bahwa Ye Jiushang sedang memegang tangan wanita lain, ekspresinya berubah sangat jelek. Dia menatap Xue Fanxin dengan marah, sepertinya dia ingin memakannya.

Namun tiba-tiba, wanita itu menjerit dan terjatuh ke tanah, tidak mampu bangun. Matanya telah hancur di beberapa titik antara saat dia turun ke tanah.