[tiga]

11 2 0
                                    

Selamat membaca gess

"Kau harus menjadi..."

____

"TIDAK ARHHHKKKKK...." Azura berteriak histeris ia menangis meratapi hidup nya yang hancur.

____

Beberapa hari setelah nya Azura diperbolehkan untuk pulang. Kalau ditanya ia pulang dengan siapa jawaban nya sendirian, tidak ada yang mau menjemput nya. Sahabat nya? Ia sengaja tak memberi tahu mereka

Kini Azura sudah siap berangkat sekolah ia mengenakan pakaian putih abu abu di karnakan ini hari senin. Saat ia menurun ni tangga terakhir Azura melihat keluarga sedang berada makan bersama. Ohh yaa kalau kalian tau Azura sudah kehilangan momen itu setelah kejadian dulu

Azura langsung keluar rumah, ia berangkat menaiki bis. Azura mengambil tempat di dekat jendela, semua yang terjadi membuat nya pusing. Apa karena hal yang tak terbukti dia yang melakukan penyebab semua ini? Kenapa mereka membenci Azura karna hal itu? Padahal Azura tak salah, mereka salah paham. Tapi percuma Azura menjelaskan nya tak ada yang mau mendengar kan nya. Lamunan Azura berhenti saat bis berhenti di halte pemberhentian nya.

Azura turun dari bis lalu ia masuk kedalam sekolahan. Azura melewati lorong lorong kelas yang sedikit ramai. Banyak siswa yang menatap nya kagum ada juga yang menyapa nya baik siswa maupun siswi Azura hanya menanggapi dengan senyuman.

Saat didepan pintu kelas nya ia kelas X1 IPA U, kelas terdengar ramai namun saat ia memasuki kelas seketika kelas hening hingga

"ZURAA!!" teriak Mutiara Salsabila salah satu sahabat Azura memecah keheningan

"Sang mentari pagi datang gess!!!" seru Peni Elfana yang juga sahabat Azura

"Yeyyy!!!!" teriak Bunga Dwi Lestari yang juga sahabat Azura sambil berlari memeluk Azura disusul Ara dan Peni, mereka berempat berpeluang kek teletabis.

"Zura kenapa minggu lagu gk masuk?" tanya Ara

"Iyaa terus juga gak ngasih kabar apapun" timpal bunga

"Katanya bu Mega Zura sakit kok gak..." ucapan bunga terpotong

"Gess ngobrol nya sambil duduk yaa" ajak Peni, ia tak tahan mereka menjadi pusat perhatian satu kelas. Setelah mereka duduk kondisi kelas kembali seperti semula.

"Zura you oke? " tanya Peni mewakili rasa penasaran Ara dan Bunga.

"Cuman sedikit pusing.." jawab Azura

"Yakkk!!! kalo gitu kenapa masuk Zura" teriak Ara memancing beberapa pasang mata melihat nya.

"Ehehe sorry sorry silakan dilanjut, jangan pada liatin gw trs dong kan jadi salting" ucap Ara sedikit sopan sedikit yaa sedikit.

"Zura boleh dilanjut" ucap Bunga ia sudah sangat penasaran

"Oke gess!! Maag gw kambuh agak parah sihh dan kenapa gw gk ngomong ke kalian karena males end gw pngen sendiri dulu" bohong Azura tidak mungkin ia menjawab dengan jujur itu pasti melukai perasaan sahabat sahabat nya ini. Bisa dibilang Azura ini sangat menutup rapat perihal hal yang selama ini ia alami.

"Ck! Makanya pola makan nya tu dijaga zura..." ucap Peni kesal pasalnya bukan kali pertama Azura mengalami ini.

"Ehehe maaf yaa buat kalian kawatir" ucap Azura

"Eisttt harusnya lo ngomong gitu ke diri lo sendiri Zura!!" ucap Ara

"Aishhh Zura mahh selalu gitu humm" Ucap bunga

Kringgggg

Bel perbunyi menandakan upacara akan segera dimulai.

"Sudah lah gess lupakan yokk turun ke lapangan nanti dimarahin berabe kita" Azura berucap sambil mengambil topinya di dalam tas.

Kekasih Sang LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang