"Bagaimana keadaannya dok? " ucap lelaki paruh baya kepada sang dokter
"Kondisi fisik maupun batin sama-sama tidak bisa dibilang dalam kondisi baik. Paman dia anak mu bukan budak mu ingat itu" ucap alex sembari memperingati panji
"Aku, kau tak perlu ikut kau hanya cukup rawat dia hingga sembuh aku tinggal dulu" setelah mengatakan itu panji langsung keluar meninggal ruang rawat azura untuk kembali ke rumah nya.
Alex menghela nafas nya, ia ingin membebaskan azura dari semua tekanan ini tapi apalah daya ia saat ini berada dikendali Panji.
"Zura liat kondisi mu ini " ucap nya entah ke siapa ia berucap.
"Bagaimana bisa kamu bertahan...husfsss sudahlah" Alex pun meninggal ruang rawat azura.
_____
Pagi pun tiba, saat azura tengah termenung tiba tiba
"Hiks ZURA..." ucap gadis berpita suara cempreng
Plakkp!
Gadis disebelah memukul kepala Ara
"Ini rumah sakit lontong bukan hutan" ucap bunga
"Iya iya maaf hikss.." ucap ara msih dengan sesenggukan. Setelah mendapat kabar dari dokter Alex tdi pagi. Peni, Ara, Bunga segera ke rumah skit dimana azura dirawat. Mereka rela membolos sekolah
"Udah udah yokk itu azura udah nunggu" sebagai sii paling dewasa Peni pun menengahinya ara dan bunga pun mengangguk.
Azura termenung melihat sahabat sahabat nya datang. Keheningan melanda samar samar terdengar isak kn Ara dan bunga.
"You oke? " tanya peni memecah keheningan sekaligus mewakilkan rasa penasaran ara dan bunga.
Tak ada jawaban azura hanya termenung diam sambil menatap kosong ke depan. Karena tak ada respon dari azura peni pun memeluk azura di ikuti Ara dan Bunga.
"Tenang oke ada kita bertiga lu gk sendiri zura" ucap peni sambil mengelus ngelus kepala azura
"Zura kalo mau cerita sini kita pasti dengerin semua yaa walaupun kita belum tentu bisa ngasih saran se enggak nya kita bisa nenangin zura" ucap bunga
"Zura kita sayang banget sama azura" ucap ara. Pelukan pun terlepas, azura tersenyum tulus namun tidak dengan matanya yang masih memancarkan kesedihan.
"Makasih... Udah hadir di hidup azura" ucap azura lirih
"Sebagai sahabat kita pasti akan selalu ada azura" ucap Ara
"Ohh yaa ini kok belum dimakan sihh" ucap bunga saat melihat sarapan azura masih utuh di atas nakas
"Sini bunga suapin mau yaa" lanjut nya dan di angguk ki azura.Pagi ini azura bahagia walaupun tak seberapa namun ini lebih dari cukup.
"Ini kalian bolos apa gimana" tanya azura yang membuat ketiga sahabat nya cengengesan.
"Ehehehe anu Zura emm asal demi kamu aku rela kok lopyu" ucap Ara sambil tangan nya membentuk love
"Jijik gw liat nya" ucap peni
"Dihh biarin serah gw kelekk mau lu pen MUAH" ucap Ara setelah itu mencium pipi peni
"NNajis! uu! " ucap peni
Azura terkekeh
"Jangan ketawa nanti keselek Zura" ucap bunga, yaa walaupun bunga kadang kek bocil baru lahir ia memiliki sifat yang ke ibuan pake banget
"Iya mommy" ucap azura
______
Seminggu sudah azura dirawat. Kini ia berada di kamar nya terbaraing sambil mentap kosong langit langit kamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Sang Luka
Teen FictionAzura Putri Ayana Mahardika seorang gadis cantik yang tumbuh bersama luka. Dewasa sebelum waktunya itu tidak lahh mudah. Orang tua yang seharusnya menjadi rumah anaknya malah menjadi neraka anaknya. Bagaimana bisa seorang anak tumbuh tanpa bimbingan...