Chapter V

1.5K 172 8
                                    

Bagai terhipnotis Jeno masih saja terdiam ditempatmya, netranya masih saja fokus memperhatikan lukisan yang ada didepannya.

Terhanyut akan lukisan tersebut, Jeno tak mampu untuk menyembunyikan kekaguman akan sosok lain didepannya ini, sosok yang sangat mirip dengannya, "Indah sekaligus cantik."

Karna tak tahan akan rasa ingin tau nya, Jeno menggerakkan jemari lentiknya guna menyentuh lukisan tersebut namun ketika jemarinya berhasil menyentuh permukaan gambar tersebut, objek yang ada di kanvas itupun berubah total.

Kanvas tersebut menampilkan lukisan seorang perempuan berambut coklat lurus panjang bergelombang tengah menggunakan sebuah mahkota indah dengan banyak permata dikepalanya, sementara tubuh perempuan tersebut dilapisi oleh fabrik berbentuk kain warn...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanvas tersebut menampilkan lukisan seorang perempuan berambut coklat lurus panjang bergelombang tengah menggunakan sebuah mahkota indah dengan banyak permata dikepalanya, sementara tubuh perempuan tersebut dilapisi oleh fabrik berbentuk kain warna putih tipis.

"Siapa lagi ini?" Karna tersadar akan lamunannya, Jeno bergumam sembari memperhatikan gambar tersebut.

Ia menyentuh objek yang membalikkan wajahnya itu sembari menekan-nekan gambar tersebut, ingin meyakini bahwa itu adalah gambar asli.

"Asli kok ini, tapi kenapa berubah ya? Tadi bukan ini deh!" Jeno menggelengkan kepalanya guna memastikan bahwa dirinya benar-benar dalam keadaan sadar namun ketika selesai melakukan perbuatan konyol itu ia pun melihat kembali kekanvas yang terlukis, masih sama tak berubah.

"Aku sedang berada didunia sihir atau bagaimana deh? Apa aku memang sudah mati atau sedang menjalani koma yang begitu panjang?"

Decakan kesal membawa tungkainya guna menuju bak mandi diruang tersebut, karena tak ingin memikirkan bagaimana perihal kedepannya, Jeno lantas berendam guna merilekskan diri.

Sementara diluar ruang pemandian, Renjun yang datang dengan beberapa pelayan tengah dibuat kelimpungan ketika ia memasuki kamar sang ratu tersebut.

Wajahnya berubah panik ketika tidak menemukan sang majikan ditempat tidurnya. Dengan penuh kecemasan —takut akan hal buruk terjadi— Renjun memerintahkan beberapa pelayan untuk mencari sang ratu.

"Temukan ratu secepatnya, jangan sampai saat ibu suri datang kemari ratu belum juga ditemukan!"

Renjun memijit pelipisnya pusing, pasalnya sejak kejadian beberapa saat yang lalu, Renjun tidak pernah merasakan ketenangan didalam hidupnya.

Ini semua bermula ketika ia menemukan Jeno tergeletak ditepi jurang tepat satu bulan yang lalu.

"Kumohon Jeno, jangan melakukan hal bodoh lagi, kau dimana?"

Saat Renjun tengah terduduk dikursinya, tiba-tiba saja datang seseorang yang berperawakan seperti seorang perempuan tengah berlari menghampiri Renjun yang tertunduk.

Deru nafasnya terdengar nyaring bahkan mampu mengisi kekosongan diruang tersebut.

"Renjun, ku dengar Yang Mulia Ratu hilang lagi?"

Piece Of Blooming || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang