Hallo semua
Apa kabarnya nih?Absen dulu dong kalian bacanya kapan
Jangan lupa vote dan komen ya
Itu ngartis jadi jangan sampai kelupaanSpam love birunya dong
Ramein setiap paragrafHappy reading
:_CARVANDELA HIGH SCHOOL_:
Mentari tenggelam, tertelan malam yang kelam. Menyingkap tabir senja, lukisan abstrak bercorak hitam. Langit bagai kanvas, dihiasi ungu dan kelabu. Bulan bersinar, memancarkan cahayanya yang redup.
Di bawah panorama magis nan memesona, rakyat 11 Mipa 1 berkumpul di kediaman Abipraya. Bersama menyapa malam, dalam suasana merdu dan syahdu. Menjalin persahabatan, erat bagaikan benang sutra.
Langit bagai samudra luas, tanpa batas dan tepi. Bintang-bintang berkelap-kelip, bagai permata yang tertanam rapi. Angin berbisik, membawa cerita dari negeri yang jauh. Membawa pesan kedamaian, rasa cinta dan kasih.
Di kediaman Abipraya, tawa dan canda bergema. Persahabatan terjalin, bagaikan untaian bunga mawar dan krisan serta lavender yang mekar di taman.
Bersama menapaki langkah, menuju masa depan yang cerah. Menebarkan semangat dan optimisme di kumpul bersama, di bawah naungan malam yang indah.Kevan, yang baru datang dengan wajah pucat dan lemas hanya bisa tercengang melihat mereka semua. Ia hanya bisa sabar saja karena jika diusir mereka tidak akan pergi. Ia rasa malam ini akan jadi malam yang cukup berat dan melelahkan untuk dilewati.
Kevan berjalan menuju ayunan yang berada dekat dengan kolam renang. Ia sudah pasrah dengan apapun yang akan terjadi berikutnya. "Kita akan barbequean teman-teman," ucap Alea yang baru datang bersama Veleria, Syella, Juliette dan Marsel. Di masing-masing tangan mereka ada kantong plastik yang tampaknya isinya adalah bahan untuk barbeque dan cemilan.
"Ah, santai pak ketua. Kami bawa makanan sendiri kok," kata Hansel sambil menunjuk ke 4 orang tadi. Kevan hanya membalas dengan senyuman masam. Ia tahu jika ditolak juga mereka tidak akan pergi.
Juliette meletakkan barang bawaannya lalu mendekat ke arah Kevan. "Maaf ya karena mengganggu. Tadi udah gue bilangin, tapi kan lo tahu sendiri sifat mereka. Kalau lo memang lagi gak enak badan lo bisa istirahat aja, gue bakalan tanggung jawab sama kelakuan mereka," ucap Juliette tidak enak.
Kevan menghela nafas. "Ya sudahlah, Jul. Ayo kita siapkan, nanti mereka ngamuk kelaparan," ucap Kevan seraya tersenyum. Ia lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke arah teman-temanya yang sedang menyiapkan panggangan.
Mella si ratu dapur mulai memberi perintah ke para anak pejabat yang tidak tahu cara memasak. "Vel, ambil tusuknya," perintah Mella. Veleria lalu memberikan tusuk sate yang ada di dekatnya.
"TOLOL! YANG BESI BODOH! PAKE YANG INI TUSUKNYA TERBAKAR!" bentak Mella. Tusukan besi yang dimaksud Mella lalu diberikan. Mella lalu menggunakannya untuk menusuk daging, jamur dan sayuran.
"Ya maaf. Gue kan gak tahu," protes gadis itu tidak terima dimarahi. Ya namanya juga ia tidak tahu, mau bagaimana lagi? Dia kan balerina, bukan chef. "Gue gak pernah masak jadi ya wajar lah," ucap gadis itu lagi.
"Lo pikir aja sendiri nona besar Veleria Laurenna Cheverier yang ter-hor-mat. Masa iya, tusuk sate dipakai buat bakar sayuran, yang ada tusuknya terbakar," tutur Mella. Memang sulit berbicara dengan anak pejabat kurang ilmu ini.
Veleria hanya ber oh panjang. "Ya maaf, gue gak tahu. Gue kalau barbeque biasanya tinggal makan, gak pernah yang nyiapin," katanya jujur. Tidak ada unsur kebohongan ya dia kan orang kaya yang hidupnya kurang merakyat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARVANDELA HIGH SCHOOL (Revisi Setelah Hiatus)
Teen FictionDi balik gerbang megah sekolah paling bergengsi Carvadela High School, tersembunyi lorong kelam yang menjerumuskan para murid ke jurang keputusasaan. Tujuh murid terpintar, mewarisi gelar legenda, terjebak dalam pusaran tragedi kelam yang amat naa...