prolog

220 14 0
                                    

"satu, dua, tiga! "

ucap seorang anak kecil berusia 10 tahun, menghitung sebuah pagar yang ia lewati. tangan kecilnya tampak memegang sebuah plastik hitam, yang berisikan segenggam beras.

"dua belas, tig____,"

"WOY BOCAH!!

seketika bocah itu terdiam dan mengatupkan bibirnya rapat, dengan yakin bocah itu memberanikan diri untuk membalikkan tubuhnya secara perlahan, perasaan takut terlihat sekali dari tubuhnya yang mulai bergetar, bahkan plastik yang sedari tadi ia pegang jatuh begitu saja.

"A-Ayah," takut memang namun anak itu tetap memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya, berbeda lagi dengan orang yang ia sebut 'Ayah'.

pria itu menggeram, menghampiri bocah itu, dengan perut buncit nya yang ikut bergerak seirama dengan langkah kakinya.

Srekk

"Bocah sialan! siapa yang kau panggil ayah, HAH! ,"

bocah itu meringis kecil, tarikan di rambutnya begitu kencang sakit? tentu saja, namun lebih sakit hatinya, hatinya begitu sakit mendengar pria yang ia sebut sebagai 'ayah' itu mengatakan hal yang tak pantas, memang apa salahnya ia adalah anaknya bukan.

Dugh

shhs

terdengar ringisan kecil, bocah itu tersungkur, dorongan ayah nya begitu keras, tangannya berdarah akibat bergoresan dengan aspal, rasanya ia ingin menangis sekarang juga, namun ia urungkan setelah melihat tatapan nyalang dari 'Ayahnya' itu.

"Kembali bekerja! Cari uang yang banyak,"

Bocah itu dengan gugup menganggukkan kepalanya secara perlahan, setelah itu ia melihat 'ayahnya' melangkahkan kakinya kembali, namun ia melihat pria yang ia sebut 'ayah' itu menghentikan langkahnya.

bocah itu menatap 'ayahnya' dengan berbinar, dan berharap, ia berharap agar ayahnya menyuruhnya untuk pulang saja, tidak usah bekerja, jujur saja ia lelah dengan semua ini ia ingin hidup seperti anak-anak pada umumnya, bermain sepuasnya, bersekolah, memiliki banyak teman, Rasanya begitu menyenangkan bukan?

namun harapan itu sirna begitu saja setelah 'Ayahnya' mengatakan sesuatu yang entah itu kebenaran atau kebohongan ia tak tau, yang jelas ia merasa hancur, hatinya begitu hancur.






"Ohh iya!

"Jangan panggil aku ayah!,"

"Karna aku?!

"BUKAN.. AYAHMU!!












Degg!









lalu? jika bukan ayah, siapa?....

-ELLONIO













oke segitu dulu ya prolog nya!
Aku harap Aku bisa nyelesain book ini.
Jujur aku selalu kehabisan ide di tengah jalan.
Kalo end nya selalu nemu! TAPI.
Alur dan jalan ceritanya loh yang susah😔









ELLONIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang