p a r t 1

541 33 1
                                    


                 *:..。o○ ○o。..:*

              ~Happy Reading~

Cuaca sore di jakarta kali ini begitu buruk, awannya begitu hitam bahkan ini seperti malam hari, dengan air yang mengguyur bumi ini dengan deras, petir bergemuruh orang-orang mulai berlarian mencari tempat untuk mereka berteduh, sama hal nya dengan seorang bocah laki-laki dengan sebuah dagangan yang ada di tangannya itu, bocah itu berlarian ke sana kemari, mencari tempat untuk ia singgah menghindari lebatnya air hujan.

Ellonio namanya dan 'eyyo' nama panggilannya, nama panjangnya? jawabnya tidak ada, entah apa alasannya eyyo tak tau, eyyo berbeda dengan anak-anak pada umumnya, eyyo berusia 10 tahun namun tubuhnya begitu kecil di bandingkan dengan teman sebayanya, tubuh nya yang kurus dengan rambutnya yang sedikit memanjang! risih sebenarnya, namun siapa yang peduli, ia hanya punya 'Ayah' nya seorang, meskipun ayahnya itu tak pernah mengakui akan kehadirannya.

"Hey nak,"

Eyyo menegok dan menemukan seorang wanita setengah baya, yang berjongkok disebelah nya, Ah eyyo mengerti!

"Maaf ibu eyyo ikut neduh ya, "Eyyo langsung saja mengatakan mengapa ia berada disini, di sebuah 'Rumah makan' yang cukup ramai.

Wanita yang ia panggil Ibu itu terkekeh kecil, pasalnya ia tak bertanya, awalnya ia berniat menawari anak itu makan, cukup kasihan melihat tampilan eyyo yang berantakan, bajunya yang lusuh dan kebesaran di tubuh nya yang kecil.

"Tidak masalah! Duduklah sesukamu," ibu itu mengulas senyum, dan mengelus rambut panjang eyyo yang basah.

"Oh iya, adik kecil ingin makan?"

Eyyo meneguk ludahnya kasar, eyyo mengedarkan pandangannya kearah di mana orang-orang tengah makan dengan hidmat, terlihat menggiurkan di mata eyyo, eyyo terdiam ia lapar, namun ia tak punya uang.

Eyyo memegang perutnya yang kurus, dan...

"Gak usah bu, eyyo gak lapar hehe," Jawabnya, tentu saja ia berbohong, eyyo lapar! Sangat lapar ia belum makan dari pagi tadi.

Ibu itu terdiam tampak berpikir, namun tak lama ibu itu pun berdiri dan masuk begitu saja, eyyo memandang kepergian ibu itu.

"Eyyo lapar, tapi eyyo ga ada uang," batin eyyo, tangan kecil nya kembali memegangi perut kurusnya dengan kencang, berharap rasa lapar itu akan hilang, namun lapar tetaplah lapar, rasa lapar itu bukannya menghilang malah semakin menjadi jadi, di tambah ia menonton orang-orang yang makan, eyyo rasanya ingin menangis sekarang juga, tapi ia urungkan setelah melihat ibu tadi kembali menghampiri nya dengan sebuah...

"Ini anak kecil makan yang banyak ya oke!,"

Eyyo memandang sebuah piring yang berisikan nasi dengan lauk-pauk nya yang banyak bahkan ada ayam juga, eyyo menangis terharu, mengapa ibu itu sangat berbaik hati kepadanya, eyyo tak pernah memakan semua ini biasanya ia hanya memakan nasi saja di rumahnya.

"Hey tunggu.. Tadi siapa namanya!? "

"E-eyo,"

"Ah iya? Eyyo kenapa nangis,"tanya ibu itu, namun yang ia dapat hanya sebuah gelengan dari bocah imut itu.

"Baiklah baiklah cepat makan! Habiskan ya nanti kalo tidak nasi nya akan menangis," Ujar ibu itu bercanda, berbeda dengan eyyo yang mulai memiringkan kepalanya dengan wajah nya yang polos, ibu itu mengigit pipi dalamnya, merasa gemas dengan tingkah eyyo.

"Emang bisa?, " Tanya nya, ibu itu terdiam menghela nafasnya, padahal kan ia hanya bercanda.

"Eeee aihh sudah lah ey, cepat makan keburu dingin itu makanannya,"

ELLONIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang