Jakarta, Indonesia
Mid of July 2026"Apakah itu Rania Airlangga bersama Giandra Euphrasia dan Leonardo Hutabarat?"
Seorang wanita muda berusia pertengahan dua puluhan sedang duduk di kedai teh TWG bersama ibunya dan salah seorang teman perempuannya. Kedai teh mewah dari Singapura itu biasanya dikunjungi oleh para pengunjung yang bertemu dengan temannya, orang kantoran yang menemui klien, dan sosialita yang habis membeli satu tas dari salah satu butik Prancis. Mata wanita muda itu tampak tak bisa berkedip karena ia benar-benar melihat 'anggota keluarga kekaisaran' secara langsung.
"Siapa mereka?" tanya perempuan lainnya yang mengambil roti lapis yang seukuran dengan lebar mulutnya.
"Wanita elegan itu adalah Rania, presiden konglomerasi multinasional Admiral Blue dan istrinya Menko Marco Hassan. Wanita muda yang duduk di sebelah Rania adalah Giandra, penulis yang menerbitkan karyanya di Amerika Serikat. Terakhir, satu-satunya lelaki di sana, Leonardo Hutabarat, merupakan kolumnis hiburan Indonesia." Wanita muda itu berusaha menjelaskan satu persatu dengan bahasa yang mudah dimengerti dan temannya mengangguk.
"Apakah Giandra putrinya Rania?" Lagi-lagi temannya ini bertanya. Kedekatan antara konglomerat generasi kedua dan penulis yang menerbitkan karya di luar negeri ini membuat masyarakat memiliki asumsi liar. Yang paling tidak masuk akal adalah Giandra menjadi calon dari anak sulung Rania, Hamdi.
"Bukan. Giandra memang berteman dengan anak-anak Keluarga Hassan, terutama Tanisha, namun Giandra sendiri berasal dari keluarga terpandang—pamannya adalah orang yang saat ini menjadi orang nomor satu Istana."
Temannya itu tampak melotot dan menutup bibirnya dengan perasaan tak percaya.
"Kakeknya Giandra sukses mengopreasi ayah dari Ibu Rania dan juga Presiden Indonesia—presiden yang menjabat paling lama!" imbuh Sang Ibu yang terlihat terkesima melihat para uang duduk bersama dengan pramusaji kedai yang menuangkan teh ke cangkir mereka. "Ngomong-ngomong Tanisha, dia apa kabar, ya? Terakhir ada berita kedatangan Tanisha ini ke acara lamarannya Giandra seminggu lalu. Apakah Tanisha akan datang ke acara nikahannya Giandra? Mengingat ia langsung pergi ke Eropa sana."
"Bu, tidak semestinya kita mengkhawatirkan apapun yang dilakukan oleh anak pejabat."
Di meja lainnya, Seorang pramusaji terlihat menuangkan teh kamomil ke cangkirnya Rania, Giandra, dan Leonardo. Jemari Giandra langsung mengambil salah satu makaron teh yang tersaji di hadapannya. Kali ini, ia mengambil makaron dengan isian krim dan karamel—kesukaannya.
Pertemuan pada sore hari itu tampak bukanlah pertemuan yang diatur secara mendadak. Penampilan yang dilihat oleh Leonardo (dan orang-orang yang melirik dan menyadari) adalah penampilan paling sederhana menurut kedua wanita tersebut. Rania tampak bersahaja saat mengenakan setelan jas hitam, Birkin dari Hermès yang tampak sudah sering dipakai, serta pilihan perhiasan yang tidak mencolok (pengecualian untuk cincin dengan berlian besar itu). Sementara Giandra tampak tak memiliki perubahan yang signifikan karena sejak awal sudah memiliki selera yang apik dengan apa yang dikenakannya dan ia tampak tak peduli berapa pun harganya—sebenarnya dia terlihat mengenakan Fendi Baguette lawas, terusan hitam, dan dua cincin dari Harry Winston dan Cartier.
"Sebenarnya aku ingin tahu banyak soal dr. Rayan Pradana. Bapak ingin menjodohkan keponakanku dengan dr. Rayan, namun aku harus menggali informasi lebih banyak—selain dari internet."
"Keponakan dari keluarganya Pak Marco?" Leonardo Hutabarat langsung bertanya sembari mengkonfrimasi siapa yang dimaksud oleh Rania. "Yang ayahnya pengusaha di Sumatera Selatan itu, 'kan?"
Rania menganggukkan kepalanya. Entah keponakan dari suaminya atau keponakan dari pihaknya, Rania pantas khawatir karena ia akan menjalin hubungan keluarga dengan Kanista Moestadja (Rania memanggil di belakang wanita itu dengan sebutan 'jalang') sebagai ibu mertua dari calon istri mengenaskan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/367711910-288-k372658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All in Good Time
RomansaRayan Hardika Pradana, a doctor who studied neurosurgery, was challenged by Shadira Salih to bring his plus one to her wedding. His stepmother and Indonesian First Lady keep looking for another suitable candidate for Rayan's wife. At his cousin's we...