Untuk Ali, dari Arumi
Aku selalu teringat bagaimana senangnya wajahmu ketika aku menyanyikan lantunan lagu Always Somewhere karya Scrorpions tahun 90-an. Kamu terlihat begitu memperhatikan kalimat demi kalimat yang aku lontarkan langsung dari mulutku.
Ali, jangan pernah melupakanku. Lembaran-lembaran kertas didalam buku kehidupan yang kita isi akan selalu menempel didalam kepala kita selamanya, semestaku.
Pertemuan tak mampu terhindarkan, sama halnya dengan perpisahan, takkan terbantahkan. Semuanya akan berlalu, tidak ada yang abadi dalam dunia ini.
Dalam paragraf ini, aku berharap kau mengikhlaskan ku.
Kita dipertemukan lewat hal yang tak terduga, begitu juga saat dimana kita akhiri semuanya dengan kepergian. Tak peduli siapapun kamu, terimakasih karena pernah hadir dalam cerita hidupku yang abu.
Berdamai lah dengan segala yang tidak bisa kita ubah, karena ikhlas akan selalu menjadi ending terbaik dari semuanya.
Perihal luka, bisa sembuh. Perihal tangis, pasti berhenti.Arumi, korban kecelakaan kereta api tahun 1972.
Tangisan memilukan terdengar dari seorang pemuda yang tengah memegang secarik kertas kecil yang terlihat sudah usang, berisi sebuah surat dari seseorang. Dari wajahnya, terukir sebuah rasa sakit yang tak bisa ia bendung lagi.
Terpukul, karena orang yang sangat berharga dalam hidup nya, meninggalkannya tanpa menghapus semua kenangan indah yang terukir didalam dada.Seseorang bernama Arumi, gadis cantik berparas rupawan, dengan senyumannya yang indah bak air yang menghanyutkan.
Setiap aku membaca suratmu Arumi, aku akan selalu menangis...
...lalu tertawa mengingat senyummu...
-----{0}-----
Note:
Semua watak, karakter, maupun sifat semua tokoh dalam cerita ini sama sekali tidak berhubungan dengan dunia nyata. Semua hanyalah khayalan atau imajinasi sang penulis. Saya berharap jika pembaca sekalian dapat membedakan antara dunia fantasi dan dunia nyata. Terimakasih atas perhatiannya.
Salam author, Zahrawr00.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Rail
Spiritual"Untukmu, raga dan jiwa yang telah pergi dari dunia." __Alingga Pradipta. Satu tahun, Astral Projections, waktu paling berharga dalam hidup seorang Ali. Lelaki kesepian yang sosok ibu dan ayahnya tak menyayanginya. "Ali, lupakan aku. Lupakan aku." _...