Maya bangun dari tidurnya dan melihat ke arah jam, yang sudah menunjukkan pukul 08:00.
"Astaga, kok udah jam 8 sih. Mas kemana ini?"
Maya bangun dan mencoba mengecek kamar mandi juga balkon tapi tak menemukan sosok suaminya disana.
Ia pun meraih ponselnya dan menghubungi suaminya itu.
30 menit berlalu, maya yg usai mandi dan sedang merias dirinya dikejutkan dengan suara pintu terbuka.
Maya menoleh ke arah pintu, dan suaminya muncul dari sebalik pintu itu."Pagi bidadariku" ucap mas sambil menenteng durian pesanan istrinya.
"Apasih mas" ucap maya yang sedikit jutek untuk menutupi saltingnya.
"Nih pesanan kanjeng ratu" sambil meletakkan durian yg sudah dikupas itu diatas meja rias.
"Wiihh thank u my husband" ucap maya seraya mengambil satu buah durian dan mulai menyantapnya.
"Mas mau?" Sambil menyodorkan durian ke arah suaminya.
Mas pun menerima suapan dari maya, "Udah ah nanti darah tinggi lagih".
"Memang durian bisa bikin darting mas?"
"Kata orang sih bisa"
"Kata aku sih engga" ucap maya yang terlihat masa bodoh dan tetap menikmati duriannya.Mas yg tak tahan dengan sikap istrinya itu berdiri dan menciumi rambut sang istri.
"Gemessh banget sihh istriku ini yaallah""Mas darimana tadi?"
"Kan mas udah jelasin sayang"
"Iyaa tau sm mas rizky maksudnya urusan apa mas?"
"Kerjaan yang, besok mas harus balik kerja. Kamu gapapa kan?"
"Gapapaa mas, aku juga mesti urus cafe kok""Inget ya, skrg kl keluar rumah harus tetep pakai hijab, jangan pake baju press body, wajib pamit sm mas, dan kabarin mas dimanapun kamu berada, paham?" Teddy menasehati maya sambil memegang pundak sang istri.
"Ternyata seperti ini ya kehidupan setelah menikah" Ucap maya sambil berdiri untuk mencuci tangannya.
"Heehh janji dulu yang"
"Iyaaa sayang, bsk kemanapun aku pergi aku kirim pap ya"
"Wajib lah"
"Hmm inshaallah kl ga lupa" ucap maya menggoda suaminya."Tuhkan kumat kan bandelnya, janji dulu ga" ucap mas sambil memeluk erat istrinya dari belakang.
"Iyaaa mas,lepasin gabisa nafas ini"
"Kita pulang skrg atau kpn?" Tanya mas yg masih memeluk istrinya hanya saja kali ini ia agak melonggarkan peluknya.
"Ngikut mas ajalah, sekarang juga boleh"
"Skrg aja yaa, mau pulang kemana?"
"Lahh, pilihannya mana aja emang?"
"Rumah kamu,rumah mama,rumah kita""Rumah kita?"
"Iyalah, mas kan pernah bilang udh siapin rumah buat kita. Cuman kl kamu mau nemenin ibuk ya kita tinggal di rumah kamu yang""Gapapa mas tinggal di rumah aku?"
"Gapapa dong, ya sesekali besok nginep di rumah kita juga yaa biar ga kosong terus"Maya mengangguk tanda setuju, "Yaudah mau beres² dulu kl gitu, lepasin dulu ini mas"
Maya berusaha melepaskan ikatan tangan suaminya yg melingkar di perutnya."Emang gabisa ya sambil ky gini?"
"Yg ada gajadi beres² mas"
"Trus?""Buruan beres² deh mendingan mas, kasian ibuk dirumah sendiri"
"Iyaa iya ayok"--Dengan berat hati peran beliau aku ganti ya, disini aku tidak memakai nama beliau lagi. Aku memakai nama "MAS" saja. Untuk menghindari claim buruk dari keluarga beliau. Terimakasih--