🅚🅚🅝 ➊➐ ~
.
.
.
.
.
Jeonghan memasuki halaman kos kosan yang terbilang cukup mewah, memarkirkan motor besar nya di samping motor matic Seungcheol.
Sesekali ia menyapa penghuni kosan yang lain, yang kebetulan berada di luar kamar. Hampir setiap hari ia berkunjung sehingga sebagian dari penghuni kosan mengenalinya atau ia mengenali mereka.
Lantas menaiki tangga untuk ke lantai dua tepat dimana kamar Seungcheol berada, sudah lama berteman terkadang Jeonghan masih saja kaget akan kekayaan temannya itu, memiliki mobil yang bahkan suka sekali berganti ganti, menempati kosan yang bayarannya hampir setara dengan uang semesteran nya, barang barang yang branded dan lain lain.
Sudah jangan di bahas lagi, Jeonghan semakin shock dan iri jika membahas hal tersebut.
apa gua pacari aja ya Seungcheol.
"Cheol~"
Bahkan dengan tidak ada tata krama nya Jeonghan langsung saja membuka pintu kamar tersebut, menampilkan sosok penghuni kamar yang sedang duduk di kursi dan tengah memainkan laptop.
"ayo berangkat, udah siang.."
Seungcheol mendehem sebentar sebelum ia mematikan laptopnya.
"Perkiraan perjalanannya 5 jam, mana kita kagak tau jalannya" Sambung Jeonghan, yang kini telah mendudukkan dirinya di pinggir kasur milik Seungcheol.
"Lagian kenapa dah kampus milih tempat nya yg jauh, yg deket dikit kek noh kampung sebelah, kan enak ... "
Ocehan Jeonghan terhenti saat Seungcheol beri satu bungkus cemilan, menampilkan cengiran yang membuat Seungcheol ingin sekali memukul kepala temannya itu.
Keduanya kini keluar dari kamar, begitu urusan Seungcheol sudah selesai dan tidak lupa untuk mengunci pintu kamar.
Menuruni tangga dan menghampiri seseorang yang Seungcheol kenal sejak ia pindah kemari. "Bang kayaknya gua pulang malam, nanti kunci aja pagernya, gua bawa kunci cadangan"
"Kemana dah?"
"Survei tempat KKN" bukan Seungcheol yang menjawab, melainkan Jeonghan ikut berdiam diri diantara Seungcheol dan teman kosannya itu.
"Lah udah KKN aja lu pada"
"lah yaiyaa, skripsi lu gimana bang? mentok lagi?"
"anjiiir lu Han, puyeng gua njiir"
"cepet beresin, betah amat jadi mahasiswa" gelak tawa terdengar, sebelum kepala Jeonghan di pukul oleh yang bersangkutan.
Seungcheol sendiri hanya bisa menghela nafas lelah dan menggelengkan kepalanya pelan.
tenang saja, kejadian seperti ini sudah biasa Seungcheol lihat, Jeonghan memang suka sekali membuat keributan.
"yaudah sono pergi dah, semangat Cheol, Han"
"huum, duluan bang" Seungcheol memberikan acungan jempol pada kakak tingkatnya sebelum ia melempar kunci mobilnya pada Jeonghan.
"Udah ganti lagi aja nih mobil, yang kemarin kemana?"
"Ada di rumah, tukeran sama Abang"
"Anjiir lah Cheol"
kekehan pelan keluar dari bibir merah Seungcheol, Jeonghan tidak sekatro atau semiskin itu ngomong ngomong, ia juga termasuk keluarga yang berkecukupan, bahkan bisnis ayah mereka saja bekerja sama.