--------------------------------------------------------------
Yafi yang baru selesai mandi bingung kenapa pintu belakang kontrakan kebuka tapi karena yafi orang tidak penasaran dia membiarkan nya saja siapa tau abang abangnya yang buka tapi lupa di tutup
"Bang lu buka pintu belakang ya??, kok gk di tutup lagi" Ucap yafi ke arah Ghani dan rizky saraya mengeringkan rambutnya dengan handuk di tangan nya
"Hah?? Pintu belakang??, pintu belakang kan kekunci, kita gk buka pintu belakang fi" Balas rizky mengalihkan tatapan yang awalnya ke tebletnya sekarang tatapan heran ke arah yafi
"Aneh,yaudah yafi ke kamar dulu" Ucap yafi berjalan kearah kamar nya
Hanif yang berada di dalam kamar sedang merapikan lemari kamarnya
"Bang, bang hanif yang buka pintu belakang ya??" Tanya yafi saraya menggantung handuk nya di samping pintu
"Gk dari tadi gue di sini beresin baju baju" Balas hanif menutup lemari dan berbalik badan
"Hmm" Yafi semakin bingung
"Emg kenapa??" Tanya hanif yang melihat yafi seperti kebingungan seperti itu
"Gk papa"
"Udah keringin rambut lu, bentar lagi malam" Ucap hanif saraya mengusap rambut yafi dan berjalan keluar kamar
"Iya bang"
.
.
.
.
.
.Sekitar pukul 17.20 mereka berkumpul di ruang tengah, mengobrol sambil mengagumi barang barang yang ada di kontrakan itu, seperti TV yang masih tabung, ada radio, lukisan yang sangat kuno
Tapi ada keanehan di lukisan itu, lukisan seorang pemuda yang seperti di cekik oleh semacam makhluk halus dan sosok hitam
Mereka tidak terlalu perduli dengan lukisan itu di awal, tapi waktu ada teriakan dari kamar Ghani,rizky dan Galuh, dengan kebingungan mereka tidak sengaja mereka semua fokus pada lukisan itu dan Ghani yang berlari dari kamarnya tiba-tiba bilang
"B- bang di kamar gue ada lilin" Teriak ghani
"Lilin??" Mereka bingung
"Ya bagus dong nanti kalo tiba-tiba lampunya padam bisa di pake" Ucap malik enteng
"Tapi itu bukan lilin mati bang" Ghani yang semakin panik
"La terus? " Tanya malik
"Itu lilin nya hidup, nyalanya terang banget kayak api nya mau keluar dari lilin nya itu" Ucap ghani yang dari tadi masih panik dan kaki nya tidak bisa berhenti dia hentak²an ke lantai
Mereka bergegas ke kamar Ghani setelah mendengar apa yang di katakan oleh Ghani tentang lilin putih yang menyala katanya api nya seperti ingin keluar dari lilin itu
"Astaga, lilin putih" Kaget hanif
"Lilin putih? " Bingung yafi
"Bukannya itu lilin biasa ya" Ucap malik saraya melihat ke arah lilin putih itu yang menyala sangat besar
"Beda kalo lilin biasa apinya gk bakal segede ini" Balas rizky sambil menyilangkan kedua tangan nya
"Terus ini gimana?" Panik Ghani melihat sekeliling nya
"Panggil tetangga sebelah yang lebih tau tradisi di sini siapa kita salah atau belum keterima di desa ini sama pendiri atau sesepuh di sini" Ucap hasan saraya menyuruh gabin untuk memanggil tetangga sebelah kiri mereka
"Iya bang" Balas gabin lari
Gabin Memanggil tetangga sebelah kiri nya untuk membantu bagian mengendalikan lilin putih agar tidak membakar barang atau benda di sekitar nya
Lilin itu berhasil padam saat tetangga nya tadi datang, padahal belum sempat melakukan apapun
"Ini kiriman dari seseorang" Ucap tetangga nya tadi masih mengamati lilin putih tadi
"Kiriman dari seseorang??" Kaget mereka ber9
"Kalian harus hati hati, karena di sini sering terjadi hal aneh kepada orang yang baru datang, seperti tetangga sebelah kanan kalian sampai sekarang dia belum kembali lagi" Ucap tetangga mereka saraya keluar dari kamar Ghani
"Begitu ya pak, untuk kita berhati-hati apa yang harus kita lakukan"
"Kalian cukup berdoa saja, nanti malam jangan lupa ke mushola untuk berdo'a sama sama malam ahad wage"
"Ohh iya Pak terimakasih"
"Iya saya pamit mau pulang dulu" Pamit tetangga mereka dengan senyum
Ghani dan Galuh yang masih takut ghani mengambil lilin tadi dan Galuh mengambil tempat sampah membuangnya ke belakang rumah.
Next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
AHAD WAGE Dan Tradisi/keanehan tanah Jawa
Misterio / SuspensoSetiap tempat pasti ada larangan tersendiri kan, begitu pula dengan desa wangsaharja yang memiliki larangan di ahad wage (minggu pasaran dalam Jawa) agar tidak melakukan hal-hal yang berat atau berpergian jauh atau tidak mereka akan celaka di hari i...