"Huuufff panasnya" Eluhku sambil duduk di sofa depan tv.
"Lah udah pulang ndo?" Tanya ibu yang keluar dari dapur.
"Mpun bu, panas banget toh bu. Untung pendaftaranya cepet" Jawabku.
"Gimana tadi?" Tanya ibu kepo.
"Baru pendaftaran mah di terima semua bu, nanti tinggal nunggu hasilnya ajah" Ucapku.
"Ya udah sabar ajah" Ibu.
"Bu. Ibu inget ndak sama mas juan anaknya tante siska?" Tanyaku.
"Inget, cah bagus yang dulu suka main sama kamu kan di taman belakang" Ibu.
"Nggih bu. Tadi kan aku ketemu sama dia nganterin adiknya ke sekolah, terus nebeng mobilnya juga. Masa ya bu, dia ndak inget sama pita bu, sedih banget" Jawabku.
"Mungkin dia lupa ta, kan udah lama juga" Ibu.
"Iya sih bu. Tadi pita juga udah ngingetin dia juga"
"Berarti sekarang udah inget dong?" Ibu.
"Udah sih bu. Tapi jadinya canggung gituh bu, pita juga malu kalau mau negur duluan takut mas juanya risih" Kataku.
"Ndak papa toh. Sekarang udah sama - sama tau juga. Jangan gituh, dulu kalian akrab banget loh" Ibu.
"Iya juga sih bu"
"Nanti ibu mau ke toko bapa dulu, kamu mau ikut ndak?" Tanya ibu.
"Ikut bu, sekalian bantu bantu di sana"
"Ya udah sana mandi terus siap siap, ibu tungguin" Ibu.
"Nggh bu"
Aku langsung bergegas ke kamar untuk mandi dan ganti pakaian. Setelah selesai aku langsung balik lagi ke bawah untuk nemuin ibu.
"Ayo bu pita udah siap"
Aku dan ibu pergi ke toko yang letaknya di pusat kota Jogja. Kebetulan besok minggu jadi banyak orang yang riwa riwi di sekitaran sana.
Kami masuk ke dalam toko yang penuh dengan pengunjung.
"Eh ada mba wenda" Sapa salah satu pegawai kami bernama Tiwi.
"Apa kabar wi?" Tanyaku.
"Baik mba. Mba wenda sendiri gimana kabarnya? Udah lama ndak dateng ke sini" Tiwi.
"Baik wi. Iya nih lagi sibuk, banyak tugas kampus"
"Gimana audisi penyiarnya mba?" Tanya tiwi.
"Tinggal nunggu pengumuman ajah sih"
"Semoga mba wenda bisa lolos, jadi bisa dengerin mba wenda di radio setiap hari deh" Tiwi.
"Bisa ajah nih" Jawabku.
"Permisi!!!!" Seorang pelanggan masuk ke dalam toko.
"Tante siska!!!" Sapaku sambil salim pada tante siska.