Juan Karisma 9

15 7 1
                                    

"Juan pulang!!!" Teriaku sambil masuk ke dalam rumah.

"Lah mas! Kok baru pulang? Habis nginep di mana?" Tanya karina yang kebetulan berada di ruang tengah.

"Habis nginep di rumah Rendy" Jawabku.

"Rendy? Hah! Maksud mas mba wenda?? Ngapain?" Karina.

"Lah kamu pikir mas ngapain? Jangan mesum yah tuh otak"

"Emang orang tua mba wenda kemana mas?" Karina.

"Lagi ada urusan. Terus rendy kebetulan pergi ke rumah temenya. Tapi beneran kok mas nggak ngapa-ngapain sama pita"

"Ah masa sih?" Ledek karina.

"Beneran tau. Ya paling gigit sedikit sih hehehe"

"Hah!! Maksud mas, mas ciuman gitu sama mba wend_ mmmpppp" Aku menutup mulut karina untuk tetap diam.

"Sssttttt!!! Kenceng banget suaranya, nanti ibu denger"

"Astaga!! Mas juan, aku nggak nyangka mas bisa liar juga" Ledek karina.

"Diem lu. Awas ajah kalau ngadu sama ibu. Udah ah aku mau mandi dulu"

"Galak bener sih, liat ajah nanti" Karina.

...

Beberapa bulan kemudian.

"Nanti kalau udah sampai kabarin ya mas" Ibu.

"Nggih bu. Juan berangkat yah bu, doain juan biar jadi sukses"

"Pasti, pasti ibu doain kamu mas" Ibu.

"Ngapain lu nangis, bukanya seneng yah kan nggak ada yang ledekin lagi" Sindirkj pada karina yang sedari tadi menangis.

"Huhuhu mas juan, nanti jangan lupa sering telfonana sama karin yah. Biarpun mas sering julid sama karin tapi mas sering nglindungi karin kalau ada apa-apa sama karin" Karina.

"Aduuhhh tenang ajah, kan sekarang ada mas james iya kan" Ledeku.

"Iiihhhh mas tuh yah nggak tau kalau suasananya lagi galau" Karina.

"Udah, udah. Mas juan kan mau melanjutkan karirnya de, nanti tiap libur juga pulang" Ibu.

"Iya de, tenang ajah"

"Ya udahlah. Terus tolong jagain mba wenda yah mas" Karina.

"Jelas dong, dia kan bidadariku"

"Diiih jeleh banget" Karina.

"Biarin weee"

Tiin tiin tinn

"Tuh travelnya udah sampai, juan pamit yah bu, titip salam buat ayah"

"Iyah, nanti ibu sampein" Ibu.

"Hati hati mas juan!!!" Karina.

"Iyah!!!" Aku masuk ke dalam mobil dan siap untuk menata karirku.

.
.
.
.
.

Jakarta

Setelah menempuh perjalanan hampir seharian, aku sampai di tempat kontrakan yang memang sudah aku siapkan sebagai rumah singgah sementaraku di sini.

Tempatnya tidak jauh dari tempat kerjaku, jadi aku bisa jalan kaki atau naik Gopret ke sana.

"Ah! Melelahkan sekali" Eluhku.

Aku memutuskan untuk beristirahat sejenak, karena masih ada satu hari untuku libur sebelum berangkat.

Triingggg

Notifikasi handphoneku berbunyi.

"Ada pesan?"

Aku segera mengambil handphoneku di nakas.

Ekstrovert & Introvert (Season 1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang