Bab 3

61 7 0
                                    

POV Krist

Aku berlari meninggalkan Singto sembari menangis, jujur aku pun merindukannya tapi jika aku mengingat kembali apa yang di katakan Nat 5 tahun lalu itu membuatku sangat sakit, apa yang harus aku lakukan Tuhan.

sesampainya di rumah aku langsung menuju kamarku dan melempar semua barang yang ada di kamarku, New menghampiriku dan berusaha menenangkanku

aku menangis histeris di pelukan New " Phi New aku sudah tidak sanggup lagi Phi "

New terus menenangkanku hingga aku tertidur, keesokan harinya saat aku terbangun aku melihat Singto sudah berada di sampingku.

" kau? untuk apa kau ada di sini, pergi dari sini " Teriakku pada Singto

Singto mendekatiku dan aku berusaha menghindarinya hingga dia berhasil menariku ke dalam pelukannya.

" aku mohon dengarkan penjelasanku dulu Krist " ucapnya sembari mengunciku dalam pelukannya.

aku terus berontak namun Singto tetap mengunciku dalam pelukannya.

" dengar, aku tidak pernah bertunangan dengan Nat dan aku tidak pernah mencintainya, yang aku cintai hanya kau Krist " ucapnya 

aku hanya diam, entah kenapa aku sangat merindukan pelukan ini, Tuhan apa yang harus aku lakukan.

" aku pergi ke Amerika karena aku mendapat kabar jika perusahaan Phi Off sedang bermasalah di sana, jadi aku pergi ke sana " ucapnya pelan pelan menjelaskaan 

" aku tidak peduli, sekarang kau pergi dari sini " aku mendorong Singto keluar dan kemudian mengunci diri di kamar.

aku berusaha menenangkan diriku, apa benar aku salah faham padanya, apa benar aku di bohongi oleh Nat.

banyak pertanyaan dalam benakku yang belum terjawab, aku mengunci diri hingga larut malam, beberapa saat kemudian aku mendengar suara Tay yang memintaku untuk keluar kamar.

aku membuka pintu dan menemuinya di ruang tamu, sesampainya di sana aku terkejut melihat Singto yang masih berada di sini dan belum pergi.

aku bergegas pergi namun Tay memanggilku dan memintaku untuk duduk, akupun menurutinya dan betapa terkejutnya saat Tay mengatakan jika dia akan menjodohkanku dengan Singto.

aku menatap Singto, kenapa aku harus di jodohkan dengannya apa yang harus aku lakukan.

aku terpaksa menerima perjodohan ini sembari mencari tahu apakah perkataan Singto itu benar.

Singto hanya terdiam, seperti ada sesuatu yang dia fikirkan.

setelah itu Singto dan keluarganya pamit pulang namun aku melihat Singto yang masih terdiam dan meninggalkan rumahku.

saat akan pergi dia menatapku tajam, apa yang terjadi padanya baru saja dia memelukku dengan erat dan mengatakan dia masih mencintaiku.

ada apa dengan tatapannya itu, aku tidak menghiraukannya dan kembali masuk ke dalam kamarku.

Bersambung

Terimakasih

Dukung terus karya Nayanayuki

Back TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang