Bab 5

64 7 0
                                    

Pov Krist

aku menangis di pelukan Singto, entah kenapa sangat nyaman sekali di pelukannya sudah lama aku merindukan pelukan hangat ini.

aku melepas pelukannya " maaf "

" untuk apa kau minta maaf " ucap Singto

dia menarikku ke dalam pelukannya " bisakah kita memulai dari awal? " ucapnya

aku hanya diam, aku bingung harus berkata iya atau tidak namun entah mengapa air mataku menetes.

" hey, kau kenapa? " ucapnya dengan lembut

" maafkan aku, selama ini aku sudah salah paham padamu, aku mohon maafkan aku " ucapku sembari menangis

Singto langsung memelukku " tidak tidak, kau tidak salah seharusnya aku yang minta maaf " ucap Singto

melihat kami berdua berpelukan JoongDunk memutuskan untuk pergi meninggalkan kami.

setelah aku tenang Singto mengajakku ke apartemennya di dekat kampus.

apartemen itu sebenarnya tempat kami tinggal dulu, Singto ternyata membeli apartemen itu untuk mengajakku tinggal bersama 5 tahun lalu, namun karena ulah Nat akhirnya kami berpisah.

" kau membeli apartemen ini? "tanyaku

Singto memelukku dari belakang " iya aku membelinya untuk kita berdua "

" Sing, lepaskan " ucapku sembari berusaha lepas dari pelukannya

" akhirnya kau memanggil nama itu lagi " ucapnya sembari mengendus leherku

" berhenti " ucapku

" kau belum menjawab pertanyaanku " Singto

" pertanyaan yang mana? " tanyaku sembari membalikan badanku dan kemudian menatapnya

" Krist Perawat maukah kau kembali bersamaku lagi? " Singto

aku mengecup bibirnya dengan lembut " itu jawabanku Singto Parachaya "

Singto memelukku dengan erat " terimakasih "

aku memeluknya dengan erat, Tuhan aku beri dia kesempatan kedua, semoga kami bisa bersama selamanya.

malam harinya aku tidak pulang kerumah, aku menelfon New dan mengatakan aku sedang bersama dengan Singto begitu juga dengan Singto

aku tidur di pelukan Singto

" Krist ada yang ingin aku tanyakan padamu " Singto

" apa? " ucapku pelan

" tapi janji kau tidak akan marah " ucap Singto

aku hanya mengangguk

Singto memperlihatkan beberapa foto padaku " apa foto ini yang di berikan Nat padamu? "

aku hanya mengangguk

" Krist itu foto editan Nat, aku saja tidak tau kapan aku berfoto dengannya " ucap Singto menjelaskan

" iya aku percaya " ucap ku

perlahan Singto membaringkanku " Krist bisakah aku meminta itu..."

" kau ingin aku melayanimu? " ucapku lembut

" maaf, jika aku lancang " ucap Singto sembari bergegas bangun

aku menariknya hingga dia berada di atasku " seorang istri bukanya harus melayani suaminya ya "

Singto terkejut mendengarnya " kau? "

" aku sudah bilang pada Phi Off dan Phi Tay kalau aku bersedia menjadi istrimu " ucap ku

Singto mencium bibirku, lalu kemudian membuka semua pakaianku begitu juga dengannya, perlahan dia meindihku.

dia bergegas bangun dan mengambil pengaman

" untuk apa kau menggunakannya? " ledeku

" aku takut kau.." Singto

" hamil? " ucapku

Singto hanya mengangguk

" kau itu suamiku jadi wajar jika aku hamil setelah kita melakukannya " ucapku

mendengar ucpanku dia kembali menjamah tubuhku tanpa terkecuali, perlahan dia memasukan milikknya kedalam milikku.

" aaakh " desahku

" kau milikku Krist, tidak ada yang boleh menyentuhmu selain aku ucap Singto sembari menggempurku

dia melakukannya tanpa henti hingga aku kelelahan.

keesokan harinya saat aku bangun sekujur tubuhku terasa sakit, Singto menarikku ke dalam pelukannya.

" Krist aku menginginkannya lagi " Singto

" Tapi "

tanpa fikir panjang dia sudah menggempurku dengan napsunya

" aaah Sing bisakah kita hentikan ini? " ucapku

" tidak, sampai aku puas melakukannya " ucap Singto yang sudah terburu oleh napsunya

" tapi aaa ku, aakh "

Singto terus menggempurku hingga beberapa kali.

Bersambung

Terimakasih

Dukung terus karya Nayanayuki

Back TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang