Semanis Vanilla

411 30 6
                                    

Vanilla Loveeka Anuradha.
Entah mengapa Daddy memberi ku nama seperti itu? Ya tentu saja karena ada makna nya, begitu kata beliau.
Vanilla, itu karena dulu mendiang Mommy sangat menyukai apapun yang beraroma ataupun yang berasa Vanilla. Ya, kalian tidak salah membaca. Aku seorang piatu sejak berumur enam tahun. Mommy meninggal ketika adik ku masih berada di dalam kandungan, dan dia tidak sempat di lahirkan karena ikut pergi bersama Mommy.
Selama itu pula Daddy memilih menduda hingga saat ini dan tidak pernah mau menikah lagi, meskipun berulang kali aku berusaha membujuknya, bahkan mengenalkannya pada beberapa orang wanita. Dan Daddy menolak.
Kembali ke topik soal namaku. Menurutku nama pemberian Daddy ini sangat unik. Bagaimana tidak? Daddy adalah seorang pria yang sejak kecil tinggal di luar negeri, meskipun Daddy adalah seorang Indonesia asli. Itu karena dulu Opa dan Oma adalah seorang yang bekerja di kedutaan. Jadi mau tidak mau selama itu pula mereka semua harus menetap disana. Karena jika tidak begitu mungkin Daddy dan Mommy tidak akan pernah bertemu satu sama lain. Meski puluhan tahun tinggal di luar negeri namaku yang mengandung unsur luar negeri hanya Vanilla nya saja. Nama tengah dan nama belakang adalah nama jawa kuno yang entah dimana Daddy mempelajari nya. Dan ya, itu karena memang aku adalah Mbak - Mbak jawa asli tanpa campuran.

Loveeka berarti manis. Mungkin Daddy menyematkan nama itu supaya hidupku semanis nama depanku. Sementara nama Anuradha berarti bintang yang terang. Itu karena waktu kelahiranku tepat fajar datang dimana planet venus terlihat sangat terang di ufuk timur sana.
Dan ya mungkin Daddy memiliki doa supaya hidupku bisa seterang bintang itu. Tapi sejauh ini aku hidup dalam sebuah keluarga yang baik, Opa dan Oma ku sangat baik meskipun kita tinggal tidak satu rumah. Daddy ku? Sudah jelas jangan di tanya lagi, dia adalah pria yang paling baik dan paling sabar menghadapi aku satu - satunya perempuan labil dan emosional yang ia miliki. Dan satu lagi, aku juga memiliki satu Om. Kenapa hanya satu? Itu karena Mommy adalah tunggal, dan Om ku ini adalah saudara Daddy. Lebih tepatnya sih, saudara jauh Daddy. Karena dulu Opa dan Oma merawat Om karena kedua orang tua nya meninggal sewaktu kecelakaan pesawat. Kedua orang tua Om ini adalah sahabat dekat Opa dan Oma sewaktu berkuliah dulu. Saking dekatnya,  mereka menikah bersamaan. Beruntungnya, Opa dan Oma di beri keturunan lebih cepat daripada kedua orang tua si Om. Kata Oma sih dulu orang tua si Om ini sampai berkali - kali program supaya mendapat keturunan. Tapi saat sudah mendapatkan apa yang mereka mau, umur mereka tidak panjang. Tepat saat Om berumur satu tahun mereka semua mengalami kecelakaan pesawat. Awalnya Opa dan Oma sangat pesimis pasti dalam kecelakaan itu tidak ada yang selamat. Tapi takdir baik seperti nya masih berpihak tatkala polisi menemukan bayi berusia satu tahun ini dalam kondisi cukup baik. Dan pada saat itu, Opa dan Oma langsung berinisiatif untuk mengadopsi Om secara legal.

Jika di lihat secara kasat mata sih, dia sebenarnya tidak pantas jika di panggil dengan sebutan Om karena hanya berbeda tujuh tahun saja denganku. Namanya adalah Om Dewangga Narayana Danadyaksa. Saat ini usianya tepat tiga puluh tahun. Memiliki wajah yang tampan, berkharisma dan dia memiliki karir yang sangat bagus. Saat ini saja perusahaannya sudah berkembang pesat hingga memiliki cabang di beberapa kota bahkan di luar negeri juga. Dan asal kalian tahu sih, di rumah ini yang paling sibuk itu adalah Om Dewa. Berbeda dengan Opa dan Oma ku yang tinggal menikmati masa - masa pensiun dengan hidup bersantai - santai di rumah sembari memberi makan ikan koi dan beberapa kucing peliharaan mereka. Daddy sih sebenarnya juga sibuk. Ia juga memiliki beberapa perusahaan. Tapi setelah insiden perjodohan dengan sekretaris nya beberapa waktu yang lalu Daddy jadi malas pergi ke kantor jika tidak ada meeting yang sangat penting. Dan itu semua karen ulahku, anak perempuan kesayangannya yang sangat menginginkan Daddy nya untuk menikah kembali.

Dan seperti sekarang ini, Daddy tengah sibuk bermain game di ipadnya sementara aku hanya menatapnya dengan kesal sebab jika sudah seperti itu maka Daddy akan lupa dengan seluruh dunianya.
"Dad, pergilah ke kantor sana. Apa tidak bosan setiap hari hanya mondar - mandir, main game seperti itu terus?"
Aku mengomel dari balik meja bar sembari menyesap jus melon madu kesukaanku.

Bitter VanillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang