Part: 01-02-03

620 33 0
                                    

"Luar biasa, Jimin. Maukah kamu memberi tahu mereka bahwa mereka diterima dan mereka akan datang pada hari jumat ini." kata Jungkook sambil berdiri dan berjalan menuju kedua gadisnya yang sedang menonton.

"Bagaimana kabar kalian anak-anakku." kata Jungkook, berjongkok setinggi mata mereka bedua.

"Kami baik-baik saja, appa! Yena terus menutup mata dan menggosok matanya." kata Euni sambil menatap ayahnya, yang tersenyum dan mengangguk, ia berjalan ke gadis kecilnya.

"Apakah Yena capek?" tanya Jungkook berbisik dan mencium kepalanya.

"Kook, kita berangkat sekarang. Aku akan memberitahu keempat orang itu malam ini." kata Jimin, Jungkook mengangguk dan berjalan ke atas untuk menidurkan Yena di tempat tidurnya.

Setelah itu, Jungkook berjalan ke bawah dan melihat Euni berjalan ke arahnya.

"Aku mau tidur, appa. Aku lelah." katanya sambil mengucek matanya. Jungkook mengangguk, mencium keningnya.

"Oke, tuan putri, mau appa menyelimutimu?" tanya Jungkook, mengangkatnya saat dia mengangguk, meletakkan kepalanya dibahunya.

Jungkook mengantarnya ke kamarnya dan membaringkannya di tempat tidur, menyelimutinya, "Kamu baik-baik saja, tuan putri?"

"Ya, hanya khawatir tentangnya." katanya sambil memainkan jari-jarinya.

"Kenapa dengannya?" tanya Jungkook.

"Dia hanya berbicara padaku, dia tidak terbuka pada siapapun." katanya sedih sementara Jungkook mengangguk mengerti.

"Aku akan memikirkan sesuatu, kita selalu ada untuknya saat dia membutuhkannya dan berusaha untuk tidak mengkhawatirkannya, oke?" tanya Jungkook, menyebabkan putrinya tersenyum dan mengangguk.

Jungkook bersenandung dan mencium keningnya, "Selamat malam, sayangku." kata Jungkook dan berjalan keluar dari kamarnya, menutup pintu di belakangnya.

Jungkook menghela nafas, berjalan menuju kamarnya sendiri dan berbaring ditempat tidurnya. Dia tertidur dengan gembira, mengetahui putri-putrinya bersamanya, aman dan bahagia.



Pov Jungkook:

"Appa." aku mendengar putri bungsuku yena bergumam sambil menunjuk ke arah ty

"Ohh-- Tidak" Yena berbisik saat dora kehilangan petanya. Aku terkekeh dan menggendong putriku dan mencium pipinya.

"Kamu sayangku yang sangat berharga." kataku sambil mencium keningnya dan mengambil kotak makan siangnya dan memasukkannya ke dalam tasnya.

"Euni?" teriakku ketika putriku yang berusia 7 tahun berlari dari atas.

"Ya, appa?" katanya sambil memeluk kakiku.

"Aku sudah memasukkan kotak bekal makan siangmu dan Yena ke dalam tasmu. Bisakah kamu membawanya ke mobil?" tanyaku saat Euni mengangguk dan mengambil kedua tas itu saat kami menuju mobilku. Aku mengencangkan sabuk pengaman Yena di kursi mobilnya, dan Eunie meletakkan tasnya di bagasi dan melompat ke dalam mobil.

"Kunci rumah." kataku ke arlojiku. Dan rumahku pun terkunci. Aku naik ke mobil dan berangkat kerja.

Jungkook parkir ditempat pribadinya dimana hanya teman-temannya yang parkir, Jungkook keluar dari mobilnya dan mengambil Yena dan tasnya sementara Euni mengambil miliknya dan keluar dari kendaraan.

Mereka mulai berjalan masuk saat semua orang menatap kagum pada Jungkook dan anak-anaknya. Gadis-gadis itu mulai takut pada semua orang yang menatap mereka. Jungkook memperhatikan ini dan kemudian meraih tangan Euni saat yena menyembunyikan wajahnya didada Jungkook.

Panggil Aku Milikmu-(kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang