Part: 07

402 25 1
                                    

Begitu Taehyung pulang dari sekolah dia meletakkan kertas kontra itu dimeja kecilnya dan berjalan menuju dapur untuk melihat apakah ada makanan untuk dimakan sebelum ia tidur.

Kaki Taehyung melangkah ke dapur kecil dan membuka kudung saji untuk melihat mie dingin dari 2 hari yang lalu. Taehyung bertanya-tanya apakah dia bisa pergi tanpa makan malam.

"Tapi aku melewatkan makan malam kemarin." kata Taehyung menghela nafas sambil menutup kulkas dan berjalan ke tempat tidurnya dan menutup matanya yang berat.



"Aku harus pergi mengambil sesuatu di kantorku. Sampai ketemu lagi, nikmati hari pertamamu kerja." kata Jungkook dan pergi tanpa pamit pada Jin.

"Ayo kita ke lantai di bawah." ajak Jin sambil berjalan menuju lift, Taehyung di belakangnya saat mereka turun ke lantai 9.

"Jadi disini kita punya ruang pertemuan, lebih banyak area untuk staf, dan ruangan ini adalah ruang untuk digunakan anak-anak seperti ruang bermain." kata Jin sementara Taehyung menatapnya bingung.

"Jungkook punya anak yang kebanyakan menggunakan kamar itu." kata Jin sementara Taehyung mengangguk mengerti.

Taehyung tahu Jungkook punya anak, tapi dia belum pernah melihat anak-anak itu sebelumnya.

"Di tingkat yang lain pada dasarnya adalah departemen kepolisian dan ruang model serta ruang kantor lainnya. Lantai pertama memiliki perawat, dan bangunan lain di kampus ini adalah perpustakaan dan pusat kebugaran. Ada juga ruang dansa/musik yang kadang-kadang dikunjungi orang-orang untuk istirahat sebagai pereda stres." kata Jin sementara Taehyung mengangguk sedikit terkejut.

"Untuk mengakses ruangan ini, aku yakin Tuan Jeon akan memberimu kartu gesek." kata Jin.

Setelah Jin dan Taehyung selesai berkeliling, Jin menyuruh Taehyung pergi menemui Tuan Jeon, dikantornya untuk mengambil kartu geseknya.

Taehyung mengetuk pintu dan mendengar suara orang bila'masuk'.

Jari Taehyung yang gemetar meraih pintu dan perlahan membukanya dan melihat Jungkook, Taehyung perlahan masuk, menutup pintu di belakangnya, menyebabkan Jungkook mendongak dari tempatnya duduk begitu dia mendengar suara pintu tertutup dan melihat itu adalah Taehyung dengan tersenyumnya yang manis.

"Silahkan duduk, Kim." kata Jungkook, Taehyung mengangguk lalu pergi dan duduk.

"Bagaimana harimu sejauh ini?" Jungkook bertanya sambil membuka laci, mengambil beberapa barang.

"Gedungmu bagus sekali, Tuan Jeon." kata Taehyung dengan percaya diri,

"Terima-kasih banyak! Sangat berarti bagiku mendengar seseorang berkata seperti itu." kata Jungkook sambil tersenyum cerah.

"Aku yakin Jin memberitahumu tentang perpustakaan dan area gym, ini kartumu dan kode pekerjamu." kata Jungkook sambil memberikan kartunya kepada Taehyung.

"Terima-kasih." bisik Taehyung.

"Aku perlu memeriksa penghasilanmu bersamamu untuk memastikan kamu baik-baik saja dengan itu." kata Jungkook, mengeluarkan selembar kertas dan menyerahkannya kepada Taehyung, yang mengambilnya perlahan.

Setelah Taehyung selesai membacanya, ia menatap laki-laki tampan didepannya dengan mata terbelalak.

"Apakah semuanya baik-baik saja? Aku tahu itu tidak banyak, tapi semakin kamu bekerja disini dan itu menunjukkan potensimu, kamu mungkin mendapat promosi." kata Jungkook sambil menatap Taehyung dengan rasa ingin tahu.

"Ini sempurna, terima-kasih banyak." kata Taehyung gembira sambil tersenyum lebar.

"Hanya 20 dolar per jam, Taehyung?" kata Jungkook bertanya-tanya.

"Hanya saja aku bekerja dari jam 9 sampai jam 4 artinya aku mendapat sekitar 140 jam sehari dan bekerja hampir sepanjang minggu." kata Taehyung gembira sambil membungkuk dan mengucapkan terima-kasih lagi kepada Jungkook.

Jungkook tersenyum pada Taehyung, yang menurutnya adalah orang paling rendah hati yang pernah ia temui.

"Pada akhirnya, uangmu akan masuk ke bankmu." kata Jungkook.

"Apakah kamu boleh mulai bekerja sekarang?" Jungkook bertanya sementara Taehyung menganggukkan kepalanya dengan agresif.

Jungkook terkekeh dan membawanya keluar dari kantornya menuju meja Taehyung, Taehyung duduk di kursinya dan masuk ke desktop.

"Jika kamu membuka email kantormu, kamu akan melihat aku mengirimimu email, yup disini." kata Jungkook saat Taehyung mengkliknya.

"Klik file itu, dan file itu akan muncul." lanjutnya menjelaskan sambil menunjuk ke layar.

"Yup, jadi ini harus diserahkan kepadaku dalam dua hari, ini tentang perusahaanku untuk sebuah artikel berita. Kamu perlu menulis laporannya untukku." ucap Jungkook, melihat ke arah Taehyung apakah dia mengerti.

"Aku juga meminta Jessica untuk menulis satu laporan, dan kami akan menggunakan yang lebih baik." kata Jungkook, menunjuk ke area kosong didepan tempat Taehyung dan Jessica akan bekerja.

"Setidaknya itu jauh dariku." pikir Taehyung.

"Aku serahkan padamu, kamu tahu waktu istirahatmu?" tanya Jungkook.

Taehyung mengangguk, yang berarti dia tahu.

"Bagus, aku akan pergi dan aku akan berada di kantorku jika kamu membutuhkan bantuanku." kata Jungkook sambil berjalan pergi.

Taehyung menghela nafas gemetar melihat Jungkook berjalan ke kantornya. Setelah Jungkook tidak terlihat, dia melihat kembali ke komputer dan mulai menuliskan ide pertanyaan apa yang harus dicari jawabannya.



-TBC-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panggil Aku Milikmu-(kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang